Rusia Sebut Bantuan AS ke Ukraina Akan Lebih Banyak Kematian dan kerusakan

Senin, 22 April 2024 - 01:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Juru bicara Kremlin, Dimitry Peskov, buka suara usai Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui bantuan keamanan ke Ukraina. Menurut Peskov persetujuan itu akan menyebabkan lebih banyak kerusakan dan kematian dalam konflik di Ukraina.

“Keputusan tersebut ‘akan membuat Amerika Serikat lebih kaya, semakin menghancurkan Ukraina dan mengakibatkan kematian lebih banyak lagi warga Ukraina, ini adalah kesalahan rezim Kyiv’,” kata Peskov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia, dilansir Reuters, Minggu (21/4/2024).

Diketahui, DPR AS menyetujui paket legislatif yang menyediakan bantuan keamanan $60,84 miliar kepada Ukraina, termasuk $23 miliar untuk mengisi kembali senjata, persediaan, dan fasilitas AS.

Paket tersebut kini diserahkan ke Senat AS, yang meloloskan undang-undang serupa dua bulan lalu, untuk diharapkan mendapat persetujuan minggu depan. Kemudian diserahkan kepada Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.

Peskov juga mengatakan bahwa ketentuan dalam undang-undang yang mengizinkan pemerintah AS untuk menyita aset-aset Rusia yang disita dan mentransfernya ke Ukraina untuk mendanai rekonstruksi akan mencoreng citra AS. Ia mengatakan Rusia akan mengambil tindakan pembalasan.

Baca Juga:  Bendera Rusia dikibarkan di atas Chasovy Yar

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, menulis di aplikasi pesan Telegram, mengatakan persetujuan bantuan AS untuk Ukraina sudah diduga dan didasarkan pada “Russophobia”.

Tentu saja kita akan menang, terlepas dari pertumpahan darah sebesar $61 miliar, yang sebagian besar akan ditelan oleh kompleks industri militer mereka yang tak pernah puas,” tulis Medvedev, salah satu tokoh garis keras Rusia yang paling vokal saat menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan.

Baca Juga:  Netanyahu ajak AS bentuk aliansi baru mirip NATO di Timur Tengah, untuk lawan Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan persetujuan bantuan dalam undang-undang tersebut ke Ukraina, Israel dan Taiwan akan “memperdalam krisis di seluruh dunia”.

“Bantuan militer kepada rezim Kyiv adalah sponsor langsung terhadap aktivitas teroris,” tulis Zakharova di Telegram.

Bagi Taiwan, ini adalah campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok. Bagi Israel, ini adalah jalan menuju eskalasi dan peningkatan ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut,” lanjutnya.[]

Berita Terkait

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina
Zelensky terpilih, Putin menang hasil utama pertemuan di Gedung Putih
Pesawat Presiden Ukraina Zelenskyy mendarat di Inggris setelah berselisih dengan Trump

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Rabu, 12 Maret 2025 - 05:56 WIB

Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:23 WIB

Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas

Berita Terbaru

Foto: Remaja berinisial NZ (17) Pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang santri, Anis Maula

Hukum

Pelaku Pembunuh Santri di Pidie Jaya ditangkap

Senin, 14 Apr 2025 - 14:08 WIB