Rusia Punya Sumber Daya Cukup, Sanggup Perang dengan Ukraina 2 Tahun Lagi

Sabtu, 11 Maret 2023 - 03:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Kepala intelijen militer Lituania mengatakan Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan perang di Ukraina selama dua tahun lagi dengan intensitas saat ini.

“Sumber daya yang dimiliki Rusia saat ini akan cukup untuk melanjutkan perang dengan intensitas saat ini selama dua tahun”, kata kepala intelijen Lituania Elegijus Paulavicius kepada wartawan.

Paulavicius menambahkan, berapa lama perang Rusia Ukraina tergantung pada dukungan militer dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga mengatakan bahwa badan intelijen menemukan peretas yang terkait Rusia dan China, berulang kali mencoba membobol komputer pemerintah Lituania pada 2022.

Baca Juga:  Relawan MER-C Akhirnya Mencapai Lokasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara

“Prioritas mereka tetap pada pengumpulan informasi jangka panjang yang berkesinambungan terkait dengan urusan dalam dan luar negeri Lituania,” katanya. Namun dia tak menyebutkan apakah upaya peretasan itu berhasil.

Lituania telah menjadi salah satu pengkritik paling keras terhadap Rusia di Uni Eropa.

Negara ini juga menghadapi kemarahan Cina setelah mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto pada 2021 di Lituania.

Kantor utusan Cina di Vilnius tidak segera membalas permintaan komentar. Rusia telah berulang kali membantah tuduhan dalam aktivitas peretasan di luar negeri.

Badan intelijen Lituania mengatakan sanksi tidak membahayakan kemampuan Rusia untuk mendanai militernya. Sebabnya Rusia telah sumber daya dari kesejahteraan publik.

Baca Juga:  Rusia: AS Terancam Penghinaan di Ukraina Seperti Perang Vietnam dan Afghanistan

“Ini akan sangat tergantung pada durasi dan hasil perang di Ukraina – semakin lama dan semakin mahal perang, semakin banyak waktu yang dibutuhkan,” kata laporan itu.

Setahun sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, perang masih berkobar. Pada Kamis, Ukraina menyebutkan bahwa Rusia melancarkan serangan besar-besaran. Rusia menghujani sejumlah kota termasuk Kyiv dengan rudal hipersonik.

Jumlah tentara yang tewas dari kedua kubu juga terus bertambah. Lembaga think thank Amerika Serikat, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, menyatakan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam satu tahun perang di Ukraina melebihi total 16 aksi militer Rusia dan Uni Soviet sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga:  Belanda akan Izinkan Ukraina Gunakan jet tempur F-16 di wilayah Rusia

Menurut lembaga itu, angka korban tewas dari pasukan Rusia setiap bulan pada tahun pertama invasi mereka di Ukraina 25 kali lebih banyak dibandingkan perang Rusia-Chechnya yang berlangsung dua periode. Jumlah ini juga 35 kali lebih tinggi dibandingkan perang Uni Soviet-Afghanistan selama 10 tahun.

Korban tewas di pihak Rusia lima kali lebih banyak dibandingkan dengan musuhnya, Ukraina, yang totalnya mencapai 70.000 serdadu, kata CSIS seperti dikutip Daily Mail pada Jumat 10 Maret 2023.

(m/c)

REUTERS | DAILY MAIL

Berita Terkait

MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024
Ini Hasil Polling Terbaru Kamala Harris Vs Donald Trump Jelang Pilpres AS
Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Kota Teheran
Update MER-C terkait kondisi RS Indonesia dan Gaza Utara
Akibat Pengepungan tentara Israel di Rumah Sakit Indonesia, 2 pasien Meninggal Dunia
Israel Bom Lantai Atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 18:43 WIB

MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi

Rabu, 6 November 2024 - 17:08 WIB

Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS

Rabu, 6 November 2024 - 15:38 WIB

Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024

Selasa, 5 November 2024 - 20:03 WIB

Ini Hasil Polling Terbaru Kamala Harris Vs Donald Trump Jelang Pilpres AS

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 10:04 WIB

Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Kota Teheran

Berita Terbaru

Foto: dok mer-c

Nasional

MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon

Minggu, 24 Nov 2024 - 17:31 WIB