Menteri Israel Sebut, Tak Ada Sejarah Palestina

Selasa, 21 Maret 2023 - 15:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Seorang menteri Israel yang bertanggung jawab untuk mengelola Tepi Barat yang diduduki negaranya mendapat kecaman keras dunia.

Hal ini akibat pernyataan kontroversialnya soal tidak ada sejarah atau budaya serta tidak ada yang namanya rakyat Palestina.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich juga membuat marah negara tetangga Yordania karena berbicara di podium yang ditutupi dengan variasi bendera Israel yang menunjukkan negara Israel dengan batas yang mencakup Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza, dan Yordania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Apakah ada sejarah atau budaya Palestina? Tidak ada,” katanya dalam cuplikan pidato Minggu (19/3/2023) di sebuah konferensi di Prancis yang dibagikan secara luas di media sosial, dikutip Reuters.

Tidak ada yang namanya orang Palestina,” tegasnya.

Baca Juga:  Netanyahu: Israel akan menanggung akibatnya yang besar atas serangan balas dendam

Smotrich, yang memimpin partai nasionalis-agama dalam koalisi kanan pro-Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menyampaikan pidato pada hari yang sama saat para pejabat Israel dan Palestina bertemu di resor Mesir Sharm el-Sheikh untuk pembicaraan deeskalasi menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Paskah Yahudi.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengecam keras pernyataan Smotrich. Ia mengatakan bahwa itu merupakan hasutan untuk melakukan kekerasan.

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengatakan bahwa dengan menyangkal keberadaan rakyat Palestina dan hak-hak nasional mereka yang sah di tanah air mereka, para pemimpin Israel telah mendorong lingkungan yang memicu ekstremisme dan terorisme Yahudi terhadap rakyat Palestina.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menggambarkan pernyataan Smotrich tidak membantu deeskalasi kedua negara.

“Jelas, ada orang Palestina. Hak-hak mereka ditegakkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” katanya.

Baca Juga:  Konvoi militer Rusia di serang diwilayah Kursk puluhan tewas dan truk KAMAZ terbakar

Adapu Yordania, yang berdamai dengan Israel pada 1994, juga menyuarakan kemarahan atas bendera di atas panggung di sampingnya. Pihaknya mengatakan telah memanggil duta besar Israel untuk memprotes langsung.

“Ini adalah perilaku provokatif yang tidak bertanggung jawab oleh seorang menteri petahana dan melanggar norma-norma internasional dan perjanjian perdamaian Yordania-Israel. Perilaku ekstremis ini mendorong ke arah eskalasi,” kata Sinan al Majali, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania.

Majali menyebut Yordania meminta pemerintah Israel untuk mengambil sikap jelas dan jujur.

Sekutu Barat juga mengkritik pernyataan tersebut. “Kami sangat keberatan dengan bahasa seperti itu. Kami tidak ingin melihat retorika apa pun, tindakan atau retorika apa pun … yang dapat menghalangi atau menjadi penghalang bagi solusi dua negara yang layak, dan bahasa seperti itu,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Baca Juga:  Tanda Kiamat Muncul di Israel, Ini Penjelasannya

Uni Eropa mengatakan dengan tegas menyesalkan komentar lain yang tidak dapat diterima dari Menteri Smotrich, serta menyebutnya berbahaya dan kontraproduktif.

Mesir, negara Arab pertama yang menandatangani kesepakatan damai dengan Israel, juga mengecam pernyataan Smotrich.

Kementerian Luar Negeri Israel kemudian memberikan klarifiakasi via Twitter. “Israel berkomitmen pada perjanjian damai 1994 dengan Yordania. Tidak ada perubahan dalam posisi Negara Israel, yang mengakui integritas teritorial Kerajaan Hashemite,” cuitnya.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich bersalaman dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat keduanya menggelar konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Jerusalem, 25 Januari 2023.

Seorang juru bicara Smotrich mengatakan bendera itu dipasang oleh penyelenggara konferensi dan menteri adalah tamu dalam acaranya.

(*)

Berita Terkait

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah
Hizbullah secara resmi umumkan Hassan Nasrallah Tewas Dalam Serangan Israel

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:23 WIB

Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel

Berita Terbaru

Foto : Dandim 0110 Abdya saat membacakan amanat. Mercinews.com

Daerah

Dandim 0110 Abdya Pimpin Hut TNI ke-79

Sabtu, 5 Okt 2024 - 18:34 WIB