Lebih 70% warga AS disurvei setuju Kamala Harris pengganti Biden dalam pemilu

Kamis, 11 Juli 2024 - 18:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris

Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris

Mercinews.com – Lebih dari 70% warga Amerika menyetujui pencalonan Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat untuk menggantikan kepala negara saat ini Joe Biden dalam pemilihan umum. Data tersebut berasal dari survei YouGov yang dilakukan bersama dengan majalah The Economist yang diterbitkan pada 10 Juli 2024.

Harris sejauh ini merupakan pilihan paling populer di kalangan Demokrat dan pemilih independen yang condong ke Partai Demokrat: 73% sangat atau agak menyetujui dia sebagai pengganti Biden jika dia mengundurkan diri, lebih tinggi dibandingkan Demokrat mana pun yang dimasukkan ke dalam survei,” demikian isi materi tersebut.

Baca Juga:  Serangan drone Ukraina besar-besaran di wilayah Lipetsk Rusia

Namun, hanya 37% responden yang berpandangan positif terhadap Wakil Presiden AS. Selain itu, 37% responden mempunyai pendapat yang baik tentang Biden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, 48% warga Amerika berpendapat bahwa jika kepala negara saat ini dan mantan pemimpin Amerika Donald Trump tetap menjadi kandidat dalam pemilu, maka Trump akan memenangkan pemilihan presiden. Perwakilan Partai Republik memiliki sikap positif sebesar 41% di antara warga AS yang disurvei.

Penelitian dilakukan pada tanggal 7 Juli hingga 9 Juli. 1.620 orang dewasa Amerika ambil bagian di dalamnya. Kesalahan hasil yang diperbolehkan adalah sekitar 3%.

Baca Juga:  EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga

Percakapan bahwa pimpinan Gedung Putih saat ini dapat menarik diri dari pemilihan presiden dimulai setelah debatnya pada tanggal 27 Juni dengan Trump. CNN, mengutip sumber, mencatat bahwa kepanikan dimulai di Partai Demokrat setelah pidato Biden.

Dia sendiri mengatakan bahwa dia akan tetap mengikuti perlombaan. Dalam suratnya kepada Partai Demokrat, pimpinan Gedung Putih mengatakan bahwa dialah kandidat yang paling memenuhi syarat untuk mengalahkan Trump.

Pada tanggal 9 Juli, mantan calon presiden AS Tulsi Gabberd mengatakan bahwa Harris tidak kompeten sebagai wakil pemimpin, dan jika Biden menang, ada kemungkinan besar dia akan menjadi kepala negara.

Baca Juga:  Perdana Menteri India Akan Kunjungi Rusia Pada 8-9 Juli

Dia menunjukkan bahwa semua keputusan kebijakan luar negeri untuk Biden dibuat oleh Kepala Pentagon Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dan mantan ibu negara Hillary Clinton. Jika Harris menang, situasinya tidak akan berubah, tambah Gabbard.

Pemilihan presiden Amerika Serikat ke-60 berikutnya dijadwalkan pada 5 November 2024. Kongres partai harus diadakan pada bulan Agustus-September, di mana satu calon dari masing-masing partai akan disetujui secara resmi. Tahap terakhir adalah pemungutan suara bulan November.

(m/ci)

Berita Terkait

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade
Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza
Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:25 WIB

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:02 WIB

Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Berita Terbaru