Mercinews.com – Lebih dari 70% warga Amerika menyetujui pencalonan Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat untuk menggantikan kepala negara saat ini Joe Biden dalam pemilihan umum. Data tersebut berasal dari survei YouGov yang dilakukan bersama dengan majalah The Economist yang diterbitkan pada 10 Juli 2024.
Harris sejauh ini merupakan pilihan paling populer di kalangan Demokrat dan pemilih independen yang condong ke Partai Demokrat: 73% sangat atau agak menyetujui dia sebagai pengganti Biden jika dia mengundurkan diri, lebih tinggi dibandingkan Demokrat mana pun yang dimasukkan ke dalam survei,” demikian isi materi tersebut.
Namun, hanya 37% responden yang berpandangan positif terhadap Wakil Presiden AS. Selain itu, 37% responden mempunyai pendapat yang baik tentang Biden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, 48% warga Amerika berpendapat bahwa jika kepala negara saat ini dan mantan pemimpin Amerika Donald Trump tetap menjadi kandidat dalam pemilu, maka Trump akan memenangkan pemilihan presiden. Perwakilan Partai Republik memiliki sikap positif sebesar 41% di antara warga AS yang disurvei.
Penelitian dilakukan pada tanggal 7 Juli hingga 9 Juli. 1.620 orang dewasa Amerika ambil bagian di dalamnya. Kesalahan hasil yang diperbolehkan adalah sekitar 3%.
Percakapan bahwa pimpinan Gedung Putih saat ini dapat menarik diri dari pemilihan presiden dimulai setelah debatnya pada tanggal 27 Juni dengan Trump. CNN, mengutip sumber, mencatat bahwa kepanikan dimulai di Partai Demokrat setelah pidato Biden.
Dia sendiri mengatakan bahwa dia akan tetap mengikuti perlombaan. Dalam suratnya kepada Partai Demokrat, pimpinan Gedung Putih mengatakan bahwa dialah kandidat yang paling memenuhi syarat untuk mengalahkan Trump.
Pada tanggal 9 Juli, mantan calon presiden AS Tulsi Gabberd mengatakan bahwa Harris tidak kompeten sebagai wakil pemimpin, dan jika Biden menang, ada kemungkinan besar dia akan menjadi kepala negara.
Dia menunjukkan bahwa semua keputusan kebijakan luar negeri untuk Biden dibuat oleh Kepala Pentagon Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dan mantan ibu negara Hillary Clinton. Jika Harris menang, situasinya tidak akan berubah, tambah Gabbard.
Pemilihan presiden Amerika Serikat ke-60 berikutnya dijadwalkan pada 5 November 2024. Kongres partai harus diadakan pada bulan Agustus-September, di mana satu calon dari masing-masing partai akan disetujui secara resmi. Tahap terakhir adalah pemungutan suara bulan November.
(m/ci)