Korban tewas akibat serangan Rusia di adipasar Kharkiv Ukraina bertambah jadi 14

Senin, 27 Mei 2024 - 00:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

serangan udara Rusia di sebuah adipasar  kota Kharkiv di timur laut Ukraina pada Sabtu (25/5/2024) Foto:Telegram

serangan udara Rusia di sebuah adipasar  kota Kharkiv di timur laut Ukraina pada Sabtu (25/5/2024) Foto:Telegram

Mercinews.com – Korban tewas akibat serangan udara Rusia di sebuah adipasar  kota Kharkiv di timur laut Ukraina pada Sabtu (25/5/2024) bertambah menjadi 14 orang, menurut laporan pemerintah setempat pada Minggu (26/5/2024).

“Jumlah korban tewas bertambah menjadi 14 orang,” tulis Gubernur Kharkiv Oleh Synyehubov di Telegram.

Sebelumnya pada hari yang sama, Synyehubov mengatakan 12 orang tewas dalam serangan yang menargetkan adipasar lokal, dan merusak toko furnitur dan pusat perbelanjaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengklaim penyerangan tersebut dilakukan dengan menggunakan dua buah bom berpemandu.

Dia juga melaporkan 25 orang terluka dan 12 bangunan rusak akibat serangan Rusia lainnya pada hari yang sama, yang melanda distrik Shevchenkivskyi di Kharkiv.

Baca Juga:  Rusia Tuduh AS tengah Rencanakan Provokasi 'Zat Kimia Beracun' di Ukraina

Di tempat lain, Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan dalam pernyataan di Telegram serangan terhadap adipasar tersebut melukai lebih dari 43 orang, dan menyebabkan 16 orang hilang.

Klymenko menyatakan serangan tersebut menyebabkan kebakaran yang menyebar hingga lebih dari 13.000 meter persegi, serta butuh lebih dari 16 jam untuk memadamkannya.

“Tidak ada satu pun distrik atau jalan di Kharkiv yang tidak mengalami kekejaman seperti yang terjadi ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video yang direkam di sisa-sisa percetakan lokal di Kharkiv, yang hancur akibat serangan rudal. Kamis (23/5).

Baca Juga:  Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Guncang Jepang

Ketika Ukraina mempertahankan diri di 60 kilometer timur laut kota tersebut, Rusia mempersiapkan serangan lain di 90 kilometer barat laut kota tersebut, kata dia.

Zelenskyy kemudian menekankan pentingnya upaya global untuk mengakhiri perang, khususnya pertemuan puncak perdamaian Ukraina mendatang di Swiss pada 15-16 Juni, dan mengundang rekan-rekannya dari AS serta China untuk menghadiri acara tersebut.

Dia menambahkan pertemuan puncak ini akan menunjukkan siapa yang benar-benar ingin mengakhiri perang, dan tidak hanya mengklaim gencatan senjata yang pasti akan dilanggar Rusia seperti puluhan kali sebelumnya.

Pada 10 Mei, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukan Rusia berusaha menembus pertahanan negara di wilayah Kharkiv, guna membuka kawasan baru dalam konflik selama dua tahun yang terkonsentrasi di timur dan selatan negara itu.

Baca Juga:  Soal Restu Jokowi Jika Duet dengan Anies: Kaesang Emang Perlu Izin? Saya Ketum

Pertempuran di wilayah tersebut semakin meningkat sejak saat itu, khususnya di dekat Vovchansk, yang terletak sekitar 74 kilometer dari Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Rusia mengklaim telah menguasai beberapa pemukiman di perbatasan sejak awal serangannya di kawasan Kharkiv, serta kawasan lain termasuk Donetsk.

Sementara itu, pihak berwenang Ukraina mengklaim Rusia merencanakan serangan serupa di wilayah timur laut Sumy, namun Moskow tidak mengkonfirmasi atau membantah.”

Sumber Berita : Anadolu-OANA

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru

Dr. M. Harry Mulya Zein.(Foto: Mercinews.com)

Opini

Putusan MK, Ingatkan Polri Gunakan Manajemen Talenta

Minggu, 16 Nov 2025 - 13:20 WIB