Fatah akan mengirim delegasi ke pemakaman Haniyeh di Qatar pada hari Jumat

Rabu, 31 Juli 2024 - 22:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Orang-orang mengibarkan bendera Palestina dan potret pemimpin Hamas yang dibunuh Ismail Haniyeh, selama rapat umum di Universitas Teheran, di ibu kota Iran, Teheran pada 31 Juli 2024, saat Iran mengumumkan tiga hari berkabung. (AFP)

Orang-orang mengibarkan bendera Palestina dan potret pemimpin Hamas yang dibunuh Ismail Haniyeh, selama rapat umum di Universitas Teheran, di ibu kota Iran, Teheran pada 31 Juli 2024, saat Iran mengumumkan tiga hari berkabung. (AFP)

RAMALLAH, Mercinews.com – Partai Fatah di Palestina telah lama berselisih dengan Hamas namun menyatakan akan mengirim delegasi untuk menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Qatar pada hari Jumat 2/8/2024.

Otoritas Palestina yang didominasi Fatah mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, sementara Hamas menguasai Gaza. Partai sekuler Fatah dan Hamas, partai Islam Sunni, telah lama menjadi perbincangan mengenai pemerintahan kedua wilayah Palestina.

Baca Juga:  Joe Biden menganggap Barack Obama pengkhianat

Perang di Gaza mungkin mempersulit penggantian Haniyeh. Berikut adalah kemungkinan pesaingnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hamas memiliki sejarah penggantian pemimpin yang gugur dalam serangan udara Israel dengan cepat dan lancar.

Namun setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, “kami tidak membahas masalah ini sekarang,” kata seorang pejabat Hamas kepada The Associated Press Rabu ketika ditanya tentang proses tersebut. Pejabat itu berbicara tanpa menyebut nama sesuai dengan peraturan.

Baca Juga:  Drone Israel Jatuh Ditembak Hizbullah di Lebanon

Dewan Syura kelompok tersebut, yang merupakan badan konsultasi utama, diperkirakan akan segera bertemu, kemungkinan setelah pemakaman Haniyeh di Qatar, untuk menentukan pengganti baru.

Seorang pakar organisasi Palestina mengatakan pilihannya mungkin antara Khaled Mashaal, seorang pejabat veteran Hamas dan mantan pemimpin, dan Khalil al-Hayyah, seorang tokoh kuat di Hamas yang dekat dengan Haniyeh.

Baca Juga:  Iran targetkan pangkalan militer Israel dalam serangan balasan

Pemimpin politik baru Hamas harus memutuskan apakah akan melanjutkan opsi militer, dan menjadi gerilya dan bawah tanah, atau memilih pemimpin yang dapat menawarkan kompromi politik. Ini adalah pilihan yang tidak mungkin pada tahap ini.

(m/c)

Berita Terkait

EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga
Donald Trump Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkap 45 Presiden AS dari Masa ke Masa
Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow
Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir
MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:53 WIB

EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:19 WIB

Donald Trump Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkap 45 Presiden AS dari Masa ke Masa

Senin, 30 Desember 2024 - 10:39 WIB

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997

Senin, 9 Desember 2024 - 14:50 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:35 WIB

Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir

Berita Terbaru