Moskow, Mercinews.com – Salah satu tentara cadangan Rusia dilaporkan menembak rekannya sendiri hingga tewas di Kursk, dekat perbatasan Ukraina.
Media Rusia Baza dan ASTRA melaporkan seorang laki-laki dari pasukan mobilisasi parsial menembak mati rekannya di Brigade Senapan Mesin ke-37, Senin (6/3) malam waktu setempat.
Berdasarkan laporan awal, peserta wamil bernama Magomed M (22) mengira telah mendengar penyusup di dekat pos jaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berhenti. Siapa di sana?” teriak Magomed, seperti dikutip Newsweek.
Tak ada respons apa pun usai terlontar teriakan. Ia kemudian melepas tembakan menggunakan senapan serbu.
Sementara itu, tentara cadangan yang tewas dalam penembakan tersebut yakni Tamir (19) dan satu korban lainnya terluka yakni Vladislav K (22) telah dilarikan ke rumah sakit.
“Ada salah paham di antara tentara,” demikian laporan Baza.
Pada September tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengerahkan 300 ribu tentara cadangan untuk membantu pasukan Rusia perang di Ukraina.
Ketua Komite Pertahanan Rusia Andrey Kartapolov mengatakan peserta wajib militer mungkin dikirim ke daerah perbatasan termasuk Kursk dan Belgorod di dekatnya.
Banyak laporan menyebutkan tentara yang tergabung dalam mobilisasi parsial dikirim ke medan perang tak menerima pelatihan. Jika pun ada, mereka hanya menerima sedikit pelatihan.
Sementara itu, Kursk menjadi arena pertempuran sengit sejak Putin melancarkan invasi.
Laporan tentara Rusia tewas di Kursk bukan kali pertama. Beberapa pekan lalu, enam tentara Rusia tewas dalam ledakan.
Ketika itu, mereka tengah menggunakan kompor untuk memasak. Salah satu tentara kemudian menuangkan bensin ke kompor dan menyebabkan ledakan.
“Hanya tentara yang berhasil kabur ke jalan,” tulis media Baza.
(m/c)