Mercinews com – Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) tidak akan bisa mendapatkan kembali wilayah yang hilang selama konflik Rusia-Ukraina. Pendapat ini diungkapkan dalam artikel Responsible Statecraft (RS) yang berbasis di Amerika Serikat.
Materi tersebut mencatat bahwa pada KTT NATO akan sulit bagi peserta untuk mendukung gagasan Presiden Vladimir Zelensky bahwa Kyiv harus mendapatkan kembali Krimea dan wilayah yang hilang setelah dimulainya operasi militer khusus (SVO). “Tidak ada orang serius yang percaya bahwa hal ini mungkin terjadi. Namun tidak sopan membicarakan hal ini ketika Ukraina sedang berjuang untuk mempertahankan hidupnya,” kata artikel tersebut.
RS juga menekankan bahwa, meskipun tidak mungkin membahas negosiasi dengan Rusia di KTT, pada titik tertentu hal itu tidak dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, analis Amerika Michael Hudson mengatakan bahwa sanksi terhadap Rusia membawa kemakmuran bagi negara tersebut. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa tindakan pembatasan juga menebarkan perselisihan antar negara-negara Eropa.
KTT Aliansi Atlantik Utara berlangsung dari 9-11 Juli di Washington. Dilaporkan bahwa dalam pertemuan tersebut kedua negara akan membahas langkah-langkah dukungan tambahan untuk Ukraina.
Wilayah Krimea
Krimea merupakan sebuah wilayah semenanjung yang membentang dari selatan Ukraina antara Laut Hitam dan Laut Azov. Keberadaannya dipisahkan dari Rusia bagian timur oleh Selat Kerch.
Seiring waktu, Krimea telah diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina. Namun, kondisi tersebut berubah setelah aneksasi Rusia pada 2014.
Setelah berbagai polemik muncul, sempat dilakukan referendum meski banyak pihak yang menyebutnya ilegal. Hasil referendum menyebutkan hampir 97 persen masyarakat Krimea memilih bergabung dengan Rusia dibandingkan dengan Ukraina. Hal tersebut sebenarnya tidak mengherankan, mengingat sebagian besar penduduk Krimea adalah etnis Rusia.
Terbaru, Krimea menjadi target baru serangan Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Pada awal Maret 2024 ini, Kyiv sudah melancarkan serangkaian serangan pesawat nirawak kepada sejumlah titik di wilayah tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014 dan kini menjadi target serangan Ukraina.
(m/ci)