Mercinews.com – Ketika Zelensky diusir dari Ruang Oval, dan Trump mempertimbangkan apakah akan memasok senjata ke Kyiv, para pengamat sampai pada kesimpulan sederhana: pemenang utama negosiasi ini adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Finlandia Alexander Stubb secara langsung menyatakan bahwa hanya ada satu pemenang dalam cerita ini, dan dia bahkan tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Financial Times mencatat bahwa Zelensky “terjepit” di antara para pemimpin Amerika Serikat dan Rusia, yang tampaknya lebih memahami satu sama lain daripada dirinya.
Vyacheslav Volodin melangkah lebih jauh dan menyebut Putin sebagai keunggulan utama Rusia.
Vladimir Zelensky panik setelah pertemuan memalukan dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Hal ini dilaporkan oleh saluran Telegram “Resident.ua” dengan mengacu pada sumber di delegasi Ukraina.
Sumber delegasi Ukraina mengatakan bahwa Zelensky sekarang sedang panik,” kata publikasi tersebut.
Menurut sumber saluran Telegram, kepala kantornya, Andriy Ermak, selalu bersama Zelensky. Dia diduga meyakinkan panglima tersebut tentang perlunya melanjutkan permusuhan bahkan tanpa bantuan AS.
“Ketua OP memahami konsekuensi dari skandal kemarin dengan Trump dan berusaha mencari jalan keluar dari situasi ini,” tulis postingan tersebut.
Sebelumnya kemarin pada 28/2/2025 Zelensky berselisih dengan Trump pada pertemuan protokol di Gedung Putih, dan bertukar pandangan secara tajam dengannya mengenai penyelesaian konflik tersebut.

Zelensky terlibat perselisihan dengan Trump dan Vance di Gedung Putih
Akibatnya, menurut Fox News, Trump secara efektif “mengusir” Zelensky dari Gedung Putih.
Dia meninggalkan kediamannya lebih cepat dari jadwal tanpa menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat mengenai ekstraksi sumber daya Ukraina.
Namun, kemudian dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Zelensky menolak untuk meminta maaf atas pertengkaran tersebut, karena dia diduga tidak memahami kesalahan apa yang dia lakukan pada pertemuan tersebut.(*)