Paris, Mercunews.com – Sebuah paket dikirim ke Kementerian Dalam Negeri Prancis di mana ditemukan jejak virus wabah. Pesan beracun itu dikirimkan kepada Kepala Kementerian Gerald Darmanin.
Hal ini dilaporkan pada Minggu, 28 Juli 2024 oleh perusahaan televisi dan radio Franceinfo,
Seperti yang dilaporkan Parisien, sebuah paket mencurigakan ditemukan di kantor pos di pusat penyortiran di departemen Côte d’Or di Prancis timur Isinya bubuk hitam halus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para ahli memeriksa bubuk dari surat tersebut di unit nuklir, radiologi, biologi, kimia, dan bahan peledak kepolisian. Ternyata bedak tersebut mengandung virus pes.
Isi pesan tersebut juga telah diserahkan ke Institut Pasteur untuk diverifikasi. Hasil akhir ujian diperkirakan akan diumumkan pada 29 Juli malam. Jaksa John memulai penyelidikan setelah menemukan virus wabah dalam surat tersebut.
Surat yang ditujukan kepada menteri Prancis berisi “penghinaan rasial,” kata saluran TV France 3. Pengirim surat dan motifnya belum diketahui. Pasukan Kejahatan Dijon sedang menyelidiki kasus ini.
Wabah adalah “penyakit yang sangat serius” yang, jika tidak diobati, memiliki kemungkinan kematian sebesar 30-100%, kata Organisasi Kesehatan Dunia.
Sebelumnya Pada Februari 2024, polisi Belgia diketahui menemukan surat-surat yang mengandung zat beracun brucine di beberapa gedung pemerintahan di Brussels. Secara khusus, surat-surat beracun ditemukan di Istana Kehakiman, tempat kepala Kementerian Kehakiman berada, serta di gedung keamanan negara Belgia.
Racun yang ditaruh di surat-surat itu hanya berbahaya jika terhirup. Setiap orang yang bersentuhan dengan surat-surat itu diperiksa oleh dokter; kondisinya tidak menimbulkan kekhawatiran. Saat itu, nama pengirimnya belum diketahui.
(m/c)