Jakarta, Mercinews.com – Dr. Regintha Yasmeen, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, akhirnya mendapat kesempatan masuk ke Jalur Gaza, setelah menunggu selama satu bulan di Kairo, Mesir, Selasa (4/6).
Dr. Regintha yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) 4, berangkat dari Jakarta ke Kairo bersama 6 relawan lainnya pada tanggal 3 Mei 2024.
Ia dan Tim EMT 4 lain sebelumnya dijadwalkan masuk ke Jalur Gaza menggantikan Tim EMT 3 MER-C pada Senin (6/5). Namun invasi darat Israel ke Rafah pada hari itu membuat semua pergerakan konvoi relawan di bawah koordinasi WHO UNOCHA baik yang akan masuk ke Jalur Gaza, maupun yang akan keluar dari Jalur Gaza tertunda. Bahkan sejak saat itu, perbatasan Rafah ditutup total hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegagalan masuk ke Jalur Gaza tidak membuat para relawan putus asa. Keinginan besar untuk membantu warga Gaza yang menjadi korban membuat mereka bertahan menunggu kesempatan masuk berikutnya.
Sebulan berlalu, kesempatan itu akhirnya datang. Sejak 31 Mei 2024, secara bertahap relawan dari Tim EMT 4 MER-C masuk ke Jalur Gaza dari Amman Yordania melalui Perbatasan Karem Abu Salem.
Sementara itu, pada Selasa kemarin (4/6), satu relawan dari Tim EMT 1 MER-C, Ita Muswita, yang telah bertugas hampir tiga bulan juga berhasil keluar dari Jalur Gaza.
Saat ini, ada tujuh relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza dan bertugas di rumah sakit dan klinik yang masih beroperasi.

Sebelumnya Satu relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali berhasil memasuki Jalur Gaza. Dr. Farhandika Muhammad yang tergabung dalam Tim Emergency Medical Team (EMT) 4 akhirnya masuk ke Jalur Gaza bersama konvoi WHO UNOCHA, Jumat (31/5).
Tim MER-C yang ada di Yordania melepas dr. Farhandika di Amman, untuk masuk ke Jalur Gaza melalui Penyebrangan Karem Abu Salem, Kamis (30/5). Ketatnya pengecekan barang bawaan Tim di perbatasan tersebut, membuat perjalanan konvoi terhambat dan baru tiba di Gaza keesokan harinya. Dr. Far
Proses pergantian relawan sempat tertunda akibat invasi Israel ke Rafah, Gaza Selatan, yang merupakan tempat bertugas relawan. Invasi ini juga mengakibatkan penyebrangan Rafah, antara Mesir dan Gaza ditutup.
Saat ini pergerakan masuk dan keluar relawan medis dari Jalur Gaza melalui penyebrangan Karem Abu Salem, namun masih dengan jumlah yang sangat terbatas.
Pada hari yang sama, Jumat (31/5), dua relawan perawat, Asrina Sari dan Nadia Rosi dari Tim EMT 3 MER-C juga berhasil keluar dari Gaza usai bertugas selama lebih dari satu bulan di sana.
Dengan rotasi yang ada, saat ini total tujuh relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza terdiri dari 4 relawan medis, yaitu dokter spesialis anastesi, dokter spesialis bedah umum, dokter umum dan bidan serta tiga relawan non-medis.
Relawan medis EMT MER-C langsung bertugas di RS An-Nasser yang baru reaktivasi selama satu minggu dan medical point yang masih aktif di Gaza Selatan.
(m/c)
Penulis : Astuti
Editor : Rima Manza