Putin Teken UU Baru Wajib Militer bagi warga Rusia

Sabtu, 15 April 2023 - 19:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Moskow, Meecinews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang (UU) baru yang mengatur sistem pendaftaran elektronik untuk wajib militer di negara tersebut.

Sistem baru ini bertujuan mempersulit warga Rusia untuk menghindari panggilan wajib militer atau mobilisasi militer seperti yang banyak terjadi sebelumnya.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (15/4/2023), sistem baru ini mengirimkan surat panggilan wajib militer ke portal pemerintah daerah yang disebut GosUslugi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Begitu surat panggilan wajib militer itu muncul di portal pemerintah daerah, maka itu akan dianggap telah terkirim.

Sebelumnya, surat panggilan wajib militer hanya akan dianggap sah ketika dikirimkan secara manual dan dalam bentuk fisik, serta telah ditandatangani oleh penerimanya.

Baca Juga:  Korban tewas akibat serangan Rusia di adipasar Kharkiv Ukraina bertambah jadi 14

UU baru ini juga memungkinkan setiap warga yang mengabaikan panggilan wajib militer online untuk ditetapkan secara hukum sebagai buronan sepekan usai pengabaian itu. Dengan status itu, mereka akan dilarang meninggalkan Rusia dan aset-aset mereka akan dibekukan.

Selama mobilisasi parsial diberlakukan pada September tahun lalu, banyak pria Rusia menghindari panggilan wajib militer dengan meninggalkan alamat terdaftar mereka, tidak menandatangani surat panggilan wajib militer dan memperingatkan keluarga serta rekan kerja mereka agar melakukan hal yang sama untuk mereka.

Baca Juga:  Presiden Ukraina Zelensky Kunjungi Pasukan di Dekat Garis Depan Bakhmut

Diberlakukannya UU baru yang disetujui parlemen pada Rabu (12/4) lalu ini memicu kekhawatiran bahwa akan ada lebih banyak warga yang dimobilisasi untuk bertempur di Ukraina nantinya.

Kremlin dalam penjelasannya menyebut UU baru itu sebagai perampingan biasa terhadap proses wajib militer dua tahunan yang berlaku di Rusia.

Namun sejumlah warga Rusia meragukan penjelasan Kremlin itu, dengan beberapa menuturkan kepada CNN bahwa langkah semacam itu sama saja menciptakan dasar baru untuk memaksa warga Rusia berperang di Ukraina.

“Saya tidak mempercayai sepatah kata pun soal ini,” ucap Alexey (41) yang berprofesi sebagai pengacara di Moskow.

Meskipun Alexey tidak masuk dalam rentang usia resmi untuk mobilisasi militer, dia menilai Kremlin tidak akan berpegang teguh pada pedomannya sendiri ketika merekrut tentara untuk wajib militer.

Baca Juga:  Presiden Iran menuduh kelompok politik dalam negeri mencegah pekerjaannya

“Sekarang akan jauh lebih mudah untuk memobilisasi saya, mengingat betapa digitalnya kehidupan di Moskow,” imbuhnya.

“Ini mungkin merupakan upaya untuk menghindari aksi perburuan besar-besaran yang mereka lakukan sebelumnya, yang memicu begitu banyak kepanikan,” sebut seorang warga Rusia lainnya bernama Artem (25). Dia mengaku menghindari mobilisasi militer pada September lalu meskipun menerima surat panggilan.

[m/c]

Berita Terkait

MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024
Ini Hasil Polling Terbaru Kamala Harris Vs Donald Trump Jelang Pilpres AS
Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Kota Teheran
Update MER-C terkait kondisi RS Indonesia dan Gaza Utara
Akibat Pengepungan tentara Israel di Rumah Sakit Indonesia, 2 pasien Meninggal Dunia
Israel Bom Lantai Atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 18:43 WIB

MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi

Rabu, 6 November 2024 - 17:08 WIB

Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS

Rabu, 6 November 2024 - 15:38 WIB

Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024

Selasa, 5 November 2024 - 20:03 WIB

Ini Hasil Polling Terbaru Kamala Harris Vs Donald Trump Jelang Pilpres AS

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 10:04 WIB

Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Kota Teheran

Berita Terbaru

Foto: dok mer-c

Nasional

MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon

Minggu, 24 Nov 2024 - 17:31 WIB