Prabowo: Tidak Boleh Ada Narasi Tunggal dalam Penyelesaian Krisis Israel-Palestina

Senin, 3 Juni 2024 - 02:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prabowo Subianto, meminta komunitas internasional untuk memberikan solusi yang adil untuk menyudahi perang Israel-Hamas dengan gencatan senjata permanen. (Foto: Courtesy Kemhan)

Prabowo Subianto, meminta komunitas internasional untuk memberikan solusi yang adil untuk menyudahi perang Israel-Hamas dengan gencatan senjata permanen. (Foto: Courtesy Kemhan)

Mercinews.com – Serangan terbaru Israel ke Rafah sepanjang minggu lalu menjadi sorotan utama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berbicara di Shangri-La Dialogue yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies IISS di Singapura, Sabtu (1/6) sore.

“Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata.

Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini. Memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Prabowo dalam forum tahunan yang dihadiri ratusan menteri dan pejabat senior, serta pakar keamanan dunia itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden terpilih itu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan solusi yang adil pada rakyat Israel dan Palestina.

Baca Juga:  Putin lakukan percakapan telepon dengan Presiden Palestina

“Kami sangat menyadari bahwa masalah Palestina adalah masalah yang panjang dan bersejarah. Kami menyadari bahwa kedua belah pihak sama-sama berhak prihatin atas keselamatan mereka, hak untuk hidup, dan mencapai kemakmuran. Kami juga menyadari fakta bahwa penyelesaian krisis ini harus berawal dari rasa saling menghormati,” tegas Prabowo.

“Tidak boleh ada narasi tunggal. Seperti yang sering kami sampaikan, Indonesia menyerukan solusi yang adil untuk masalah ini, dan itu berarti hak untuk hidup bukan hanya bagi Israel, tetapi Palestina. Bahwa rakyat Palestina berhak memiliki tanah air dan negara mereka sendiri. Berhak hidup dalam damai…” ujarnya.

Lebih jauh ia mengulangi pernyataan pemerintah sebelumnya yang menyerukan gencatan senjata komprehensif dan permanen untuk menghentikan perang Israel-Hamas yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa tak berdosa. Untuk menjaga dan memantau gencatan senjata itu, ujarnya, Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.

Baca Juga:  Manchester City Kalah 1-2 di Final, Man United Juara Piala FA 2023/2024

“Kami siap mengirim pasukan perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata ini, serta memberikan rasa aman kepada semua pihak. Kami juga siap untuk segera mengirimkan tenaga medis guna mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza, tentunya persetujuan semua pihak,” katanya.

Menanggapi proposal gencatan senjata yang disampaikan Presiden AS Joe Biden, Prabowo mengatakan melihat proposal itu sebagai “langkah penting yang tepat,” dan menyampaikan kegembiraannya karena Hamas juga menanggapi dengan positif proposal itu.

Pengamat: Usul Pengiriman Pasukan Penjaga Perdamaian Penting

Pengamat hubungan internasional Universitas Diponogoro, Mohamad Rosyidin menilai usul pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza yang disampaikan Prabowo di forum Shangri-La itu merupakan suatu yang penting. Namun, menurutnya, hal itu harus didahului dengan gencatan senjata.

“Langkah pertama yang harus dilakukan mencapai gencatan senjata terhadap kedua belah pihak. Dalam hal ini usulan tiga langkah proposal dari Amerika, menurut saya perlu untuk segera direalisasikan. Cuma seperti Biden sendiri akui bahwa proposal ini mungkin akan mendapatkan penentangan dari pihak Israel. Jadi ini merupakan tantangannya untuk merealisasikan usulan itu,” kata Rosyidin.

Baca Juga:  Wakil Rektor Jerman mengutuk operasi Israel di Gaza karena melanggar hukum

AS, tambahnya, sedianya menekan Israel terlebih dahulu agar bersedia menerima usulan itu. “Misalnya dengan mengenakan sanksi penghentian bantuan jika tidak mau menerima. Hanya Amerika yang bisa melakukannya,” ujarnya.

Solusi dua negara yang banyak disebut dalam forum tahunan di Singapura itu, dinilai sebagai opsi paling ideal yang membutuhkan dukungan luas dunia internasional.

Indonesia, ujarnya, dapat kembali menggalang dukungan lewat diplomasi, khususnya ke negara-negara Barat, agar semakin banyak yang mengakui Palestina sebagai negara, yang tentunya akan memberi tekanan pada Israel. (mc)

Sumber Berita : VOA Indonesia

Berita Terkait

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka
MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:19 WIB

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Berita Terbaru

Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)

Olahraga

Hasil Bahrain Vs Indonesia: Skor Imbang 2-2, Gol Menit Akhir

Jumat, 11 Okt 2024 - 01:19 WIB