Pembubaran Majelis Nasional oleh Macron melemahkan citra Prancis

Sabtu, 29 Juni 2024 - 22:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prancis Emmanuel Macron/ Foto: REUTERS/Dylan Martinez

Presiden Prancis Emmanuel Macron/ Foto: REUTERS/Dylan Martinez

Paris, Mercinews.com – Keputusan untuk mengadakan pemilu dini telah melemahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron baik di dalam maupun luar negeri.

sementara jajak pendapat pra pemilu memperkirakan kemenangan di parlemen untuk Partai Nasional yang berhaluan sayap kanan. Associated Press melaporkan hal ini pada sabtu 29 Juni 2024.

“[Keputusan Macron] menimbulkan ketakutan di antara mitra-mitra kami di Eropa dan internasional. Kami melihat bahwa hanya dalam hal suku bunga di pasar keuangan, kredibilitas kami agak berkurang,” kata Lisa Thomas-Darbois, wakil direktur penelitian untuk Perancis di lembaga think tank Institut Montaigne di Paris.

Menurutnya, apa pun hasil pemilu mendatang, keputusan Macron untuk menyelenggarakannya telah melemahkan posisi Prancis di kancah Eropa.

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan Partai Reli Nasional, yang diperkirakan akan memperoleh mayoritas absolut di parlemen baru, kemungkinan besar juga tidak akan memberikan dorongan bagi citra Prancis di tahun-tahun mendatang.

Pada tanggal 28 Juni, setelah KTT Uni Eropa di Brussels, Macron menjelaskan keputusannya untuk membubarkan Majelis Nasional.

Baca Juga:  Presiden Ukraina: Rusia Berniat Jadikan Kharkiv Tak Bisa Dihuni

“Penting untuk menghubungi pemilih untuk mendapatkan klarifikasi. Dan saya rasa kita tidak bisa mencapai kebijakan yang ambisius tanpa partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Kanselir Jerman Olaf Scholz juga membenarkan bahwa dia membahas pemilu anggota parlemen Prancis mendatang dengan Macron.

“Tentu saja saya berharap, misalnya, partai-partai yang secara politik lebih dekat dengan saya bisa mencapai kesuksesan yang lebih besar dibandingkan partai-partai lain. Kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap hasilnya,” kata Scholz.

Pada hari Minggu, 30 Juni 2024 putaran pertama pemilihan parlemen awal akan berlangsung di Prancis. Awalnya direncanakan pada tahun 2027, tetapi Macron membubarkan Majelis Nasional setelah dikalahkan dalam pemilihan Parlemen Eropa.

Baca Juga:  Pengadilan Tinggi perberat hukuman terdakwa korupsi alat pertanian Abdya

Partai Reli Nasional memperoleh 31,8% suara dalam pemilihan Parlemen Eropa, sedangkan partai Renaisans pimpinan Macron hanya didukung oleh 15,2% pemilih. Macron menekankan bahwa Prancis membutuhkan mayoritas parlemen yang jelas untuk “bertindak dengan tenang dan harmonis.”

(m/ci)

Berita Terkait

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka
MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:19 WIB

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Berita Terbaru

Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)

Olahraga

Hasil Bahrain Vs Indonesia: Skor Imbang 2-2, Gol Menit Akhir

Jumat, 11 Okt 2024 - 01:19 WIB