Mautau Kenapa Air Laut Asin? Ini Jawabannya

Minggu, 12 Maret 2023 - 18:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Selama ini kita tahu bahwa garam yang asin berasal dari air laut yang dikristalkan. Tapi apakah kamu tahu mengapa air laut asin meski ada banyak air hujan yang ikut tercampur?

Mengutip situs Woods Hole Oceanographic Institution, rata-rata air laut mengandung sekitar 3,5 persen garam. Garam itu membuat air laut lebih padat daripada air tawar.

Bahkan kepadatan yang meningkat membuat manusia, hewan, dan benda lain bisa lebih mengapung di air laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rasa asin air laut, yang oleh para ilmuwan disebut salinitas memiliki variasi di seluruh lautan. Misalnya, cenderung lebih rendah di dekat ekuator dan kutub. Tapi salinitas meningkat di beberapa lautan, seperti Mediterania, yang lebih asin daripada bagian lautan lainnya.

Baca Juga:  Abrasi Mengganas, Dewan Semprot Kadis dan Camat Gegara Kebanyakan Cari Muka Daripada Kerja

Perbedaan air laut yang kadang tidak begitu asin bahkan dikalahkan oleh beberapa danau, seperti Danau Mono di California dan Laut Kaspia di Asia, yang masih lebih asin.

Bagaimana Air Laut Bisa Asin?
Melansir Natural History Museum, UK, air laut yang asin atau salinitas laut, yang terutama adalah disebabkan oleh hujan yang mencuci ion mineral dari daratan menjadi air.

Baca Juga:  TNI, PNS dan Santri Peringati Isra Mi'raj di Aceh Tamiang

Prosesnya dimulai saat karbon dioksida di udara larut ke dalam air hujan, membuatnya sedikit asam. Saat hujan turun, ia menghancurkan bebatuan, di mana bebatuan ini adalah sumber utama garam yang terlarut dalam air laut.

Bebatuan yang hancur karena hujan melepaskan garam mineral yang terpisah menjadi ion. Ion-ion ini terbawa air limpasan dan akhirnya mencapai lautan.

Natrium dan klorida, konstituen utama dari jenis garam yang digunakan dalam memasak, membentuk lebih dari 90% dari semua ion yang ditemukan di air laut. Sekitar 3,5% dari berat air laut berasal dari garam terlarut.

Beberapa ion mineral digunakan oleh hewan dan tumbuhan laut, mengeluarkannya dari air. Mineral sisa telah menumpuk dalam konsentrasi selama jutaan tahun.

Baca Juga:  Harimau sumatra terkam sapi warga Aceh Timur

Gunung berapi bawah air dan lubang hidrotermal di dasar laut juga dapat melepaskan garam ke laut.

Oleh karena itu, perairan yang terisolasi dapat menjadi sangat asin, atau hipersalin, melalui penguapan.

Laut Mati adalah contohnya. Kandungan garamnya yang tinggi meningkatkan kerapatan air, itulah sebabnya orang lebih mudah mengapung di Laut Mati daripada di lautan.

(m/c)

Berita Terkait

SDIT Darul Athfal Kebon Jeruk Serahkan Donasi Palestina Kepada MER-C
Ribuan Warga Sambut Jenazah Ulama dan Cawagub Aceh Tu Sop Jeunieb di Bireuen
Politisi senior Partai Gerindra Permadi Satrio Wiwoho meninggal dunia
Anggota Kodim Kota Banda Aceh Olahraga Bersama di Halaman Makodim
PUPR Abdya perbaiki jalan berlubang di Pasar Kota Blangpidie
Anggota Kodim 0101/Kota Banda Aceh Latihan Bela Diri Taktis di Makodim
Bayi laki-laki Ditemukan Di Kamar Mandi Wanita Masjid Baiturrahman
Babinsa Koramil 03/Lhoknga Bantu Masyarakat Binaan Bersihkan Lingkungan

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 16:15 WIB

SDIT Darul Athfal Kebon Jeruk Serahkan Donasi Palestina Kepada MER-C

Minggu, 8 September 2024 - 16:23 WIB

Ribuan Warga Sambut Jenazah Ulama dan Cawagub Aceh Tu Sop Jeunieb di Bireuen

Rabu, 12 Juni 2024 - 16:35 WIB

Politisi senior Partai Gerindra Permadi Satrio Wiwoho meninggal dunia

Jumat, 7 Juni 2024 - 17:11 WIB

Anggota Kodim Kota Banda Aceh Olahraga Bersama di Halaman Makodim

Kamis, 9 Mei 2024 - 19:11 WIB

PUPR Abdya perbaiki jalan berlubang di Pasar Kota Blangpidie

Berita Terbaru

Foto: dok mer-c

Nasional

MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon

Minggu, 24 Nov 2024 - 17:31 WIB