JAKARTA, Mercinews.com – Rusia menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Timur Tengah. Hal ini sehubungan dengan situasi genting setelah serangan udara menewaskan seorang jenderal penting Iran dan enam perwira militer Iran lainnya di Damaskus. Iran akan membalas serangan Israel tersebut.
Kementerian luar negeri Rusia pada Kamis (11/4/2024) mengatakan kepada warganya bahwa mereka harus menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan ke Timur Tengah, terutama ke Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina.
Moskow juga meminta Iran dan Israel untuk menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sangat penting bagi semua orang untuk menahan diri agar tidak mengganggu stabilitas kawasan, yang sudah tidak memiliki stabilitas atau prediktabilitas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Times of Israel, Jumat (12/4/2024).
Sementara maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, satu dari hanya dua maskapai penerbangan Barat yang ke Teheran, memperpanjang penangguhan penerbangannya ke ibu kota Iran tersebut.
Lufthansa dan anak perusahaannya Austrian Airlines adalah satu-satunya maskapai penerbangan Barat yang terbang ke Teheran, yang sebagian besar dilayani maskapai penerbangan Turki dan Timur Tengah. Austrian Airlines, terbang dari Wina ke Teheran enam kali seminggu.
Wilayah udara Iran juga merupakan rute penerbangan utama untuk penerbangan Emirates dan Qatar Airways ke Amerika Utara.
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berbicara melalui telepon dengan rekannya dari Iran tentang “situasi tegang di Timur Tengah,” kata kementerian luar negeri Jerman.
“Menghindari eskalasi regional lebih lanjut harus menjadi kepentingan semua orang. Kami mendesak semua aktor di kawasan ini untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri semaksimal mungkin,” tulis kementerian di X, sebelumnya Twitter.
Iran telah bersumpah akan membalas dendam atas serangan udara tanggal 1 April di Damaskus yang menewaskan seorang jenderal penting Iran dan enam perwira militer Iran lainnya.
Hal ini semakin meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah dilanda perang Gaza. Pengeboman itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di perbatasan utara Israel akibat serangan yang hampir setiap hari dilakukan Hizbullah sejak 8 Oktober.[]