Jakarta, Mercinews.com – Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny H. Kairupan menegaskan, tambahan modal sebesar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (DAM) menjadi tonggak penting dalam percepatan transformasi maskapai pelat merah tersebut. Ia menyebut penyertaan modal ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap arah strategis Garuda menuju pemulihan berkelanjutan.
“Penyertaan modal ini merupakan bentuk keyakinan terhadap visi jangka panjang kami untuk menjadi maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia,” ujar Glenny dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Tambahan modal tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (12/11/2025). Dana disalurkan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), terdiri atas setoran tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi utang senilai Rp6,65 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari total Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37 persen) dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja, seperti pemeliharaan pesawat dan peningkatan layanan. Sementara Rp14,9 triliun (63 persen) diperuntukkan memperkuat operasional Citilink, termasuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina untuk periode 2019–2021.
Glenny menjelaskan, suntikan dana ini akan memperkuat struktur permodalan serta memastikan keberlanjutan pencatatan saham Garuda di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Dengan permodalan yang lebih kuat, kami dapat memperkokoh keandalan operasional dan meningkatkan kesiapan armada untuk menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal,” katanya.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa penyesuaian nominal investasi dilakukan berdasarkan perhitungan kebutuhan riil Garuda saat ini.
“Saat ini yang dibutuhkan secukupnya itu. Karena itu, kami melakukan penambahan modal sebesar Rp23,6 triliun,” ujar Dony dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Tangerang, Kamis (13/11/2025).
Ia menegaskan, Danantara tidak menitikberatkan pada besar kecilnya angka investasi, melainkan pada proses penyehatan dan konsolidasi yang komprehensif di tubuh Garuda.
“Kami fokus pada proses konsolidasi dan turnaround agar Garuda benar-benar menjadi perusahaan yang sehat,” ujarnya.
Glenny menambahkan, dukungan Danantara menjadi bukti kuat kolaborasi antara pemerintah dan manajemen dalam mempercepat pemulihan Garuda Indonesia.
“Kami yakin keseimbangan antara pemulihan kinerja jangka pendek dan ketahanan bisnis jangka panjang merupakan kunci menuju pertumbuhan berkelanjutan,” tutur Glenny.
Rapat yang dihadiri pemegang saham mewakili 75,88 persen total saham ini menandai babak baru bagi Garuda Indonesia di bawah kepemimpinan Glenny Kairupan, dari fase pemulihan menuju peningkatan daya saing global.(red)






