Yayasan Wansa Teliti Situs Bandar Kuala Batu

Jumat, 12 Juli 2024 - 12:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Yayasan wansa sedang meneliti situs peninggalan (jimy pratama/Mercinews.com)

Foto : Yayasan wansa sedang meneliti situs peninggalan (jimy pratama/Mercinews.com)

BLANGPIDIE (MERCINEWS.COM) – Arkeolog, sejarawan, dan antropolog yang tergabung dalam Yayasan Warisan Aceh Nusantara (Wansa) melakukan penelitian selama 10 hari (4-13/7/2024) di situs Kuala Batu, Kabupaten Aceh Barat Daya.

Di lokasi, tim yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh itu, melakukan observasi dan dan mapping.

Tim diketuai oleh Ahmad Zaki, Husaini Ibrahim, Arkeolog dari Universitas Syiah Kuala didampingi Antropolog dari STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Muhajir Al-Fairusy bersama sejumlah arkeolog Aceh dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Aceh, seperti Dedy Satria, Ambo A Ajis, Darmansyah, dan Dahlia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasilnya, tim menemukan bekas benteng pertahanan, sebaran keramik, pecahan kaca, batu bata, dan kuburan yang diperkirakan antara akhir abad ke-18 sampai 19 Masehi.

Baca Juga:  Diduga ada Prostitusi Online Libatkan Anak Bawah Umur di Bener Meriah

Temuan tersebut menjadi bukti sejarah bahwa Kuala Batu yang dulu disebut dengan “Quallah Battoo” merupakan bandar yang memainkan peran penting dalam perniagaan maritim di bawah Kesultanan Aceh Darussalam.

“Ada 8 titik lokasi yang kita tandai dengan GPS yang nantinya akan digambar ulang di atas peta. Kesimpulan awal bahwa gundukan di 8 titik tersebut adalah sebuah benteng atau madat dalam istilah lokal, sebagai sistem pertahanan pelabuhan atau bandar Kuala Batu”, kata Arkeolog Deddy Satria yang sedang melakukan pengamatan di lapangan.

Selain mengamati benteng yang berada di Kecamatan Kuala Batee, tim juga melakukan wawancara masyarakat untuk menelusuri berbagai foklor yang berkembang mengenai Kuala Batu. “Kuala Batu telah lama menjadi perbincangan di kalangan sejarawan Aceh dan masyarakat Aceh Barat Daya, namun belum ada penelitian yang komprehensif,” ujar antropolog STAIN Tengku Dirundeng Muhajir Al-Fairusy.

Baca Juga:  Jamaah haji kloter dua tiba di Aceh, ada 2 orang tertunda akibat sakit

Penelitian yang sedang berlangsung ini bertujuan untuk melengkapi narasi sejarah Kuala Batu yang masih terputus, serta mengedukasi masyarakat betapa pentingnya situs sejarah Kuala Batu, di mana Amerika pernah melakukan invasi militer pada tahun 1832’.

“Di Situs Kuala Batu ada peninggalan budaya yang mengandung nilai penting, seperti nilai sejarah dan pendidikan. Nilai penting itu perlu dijaga dilestarikan dan dilindungi supaya bisa dipelajari dan berguna di masa kini dan mendatang, dan ini adalah tugas kita bersama dalam konteks pemajuan kebudayaan nasional”, tutup Husaini yang juga ketua dewan pembina Yayasan warisan Aceh Nusantara.

Baca Juga:  Kementerian Agama Aceh Siapkan 6 Teleskop Pantau Hilal Sore Ini

Penelitian ini dilakukan selama satu minggu dan ini adalah tahap pertama. “kita berharap kedepan bukan hanya dijadikan, karangan buku namun ini menjadi warisan untuk diingat anak cucu”. Sebutnya

Sementara itu Keuchik Gampong Lama Tuha kecamatan Kuala Batee Abdullah, BD mengatakan, saat ini situs peninggalan itu luput dari perhatian.

” Banyak situs tidak terawat bahkan ada yang sudah hilang, kita berharap situs ini bisa diselamatkan dalam hal ini butuh perhatian pemerintah.

Penelitian ini selama satu minggu, ini adalah tahap pertama, kita berharap kedepan bukan hanya dijadikan, karangan buku namun ini menjadi warisan untuk diingat anak cucu. (*)

Berita Terkait

Muzakir Manaf Terbitkan Instruksi: ASN dan masyarakat Aceh Wajib shalat berjamaah
Ramadhan Perbaikan Diri, Babinsa Cot Gud Ingatkan Remaja Hindari Hal yang Merugi
Ikan paus dengan berat 2,5 ton ditemukan mati terdampar di Pulau Simeulue
Dandim Kota Banda Aceh Dampingi Pangdam IM Salurkan Bantuan Sembako
Longsor dan Banjir Rendam 5 Desa di Aceh Utara
Satlantas Polres Abdya Bersama Dinas PUPR Tambal Jalan Berlubang
Gubernur Aceh Muzakir Manaf wacanakan program gerakan shalat tepat waktu
Wali Nanggroe Aceh bakal kerja sama pendidikan dengan Singapura

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 12:32 WIB

Muzakir Manaf Terbitkan Instruksi: ASN dan masyarakat Aceh Wajib shalat berjamaah

Sabtu, 15 Maret 2025 - 14:11 WIB

Ramadhan Perbaikan Diri, Babinsa Cot Gud Ingatkan Remaja Hindari Hal yang Merugi

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:31 WIB

Ikan paus dengan berat 2,5 ton ditemukan mati terdampar di Pulau Simeulue

Senin, 10 Maret 2025 - 13:38 WIB

Dandim Kota Banda Aceh Dampingi Pangdam IM Salurkan Bantuan Sembako

Minggu, 9 Maret 2025 - 17:10 WIB

Longsor dan Banjir Rendam 5 Desa di Aceh Utara

Berita Terbaru

Sekjen Partai Aceh Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak.Ist

Umum

Sekjen Partai Aceh Abu Razak Meninggal Dunia di Mekkah

Rabu, 19 Mar 2025 - 13:36 WIB

Tiga jasad anggota Polri yang tewas ditembak di Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)

Peristiwa

Tiga Polisi Tewas Ditembak di Lampung

Rabu, 19 Mar 2025 - 11:37 WIB