Mercinews.com – Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström mengumumkan bahwa negaranya tidak berencana mengirim pesawat tempur JAS 39 Gripen ke Ukraina sampai selesainya program pengiriman F-16, yang dicapai dalam perjanjian dengan Kiev.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Voice of America (diakui di Rusia sebagai media agen asing), Billström mencatat bahwa Ukraina telah sampai pada kesimpulan bahwa penggunaan dua sistem tempur yang berbeda secara bersamaan, seperti F-16 dan Gripen, adalah tindakan yang salah. berulang.
Ukraina sampai pada kesimpulan bahwa menggunakan dua sistem tempur udara secara bersamaan – F-16 dan Gripen – sudah terlalu sulit,” katanya pada KTT NATO Kamis 11/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, dia menekankan bahwa di masa depan Swedia dapat mempertimbangkan kembali keputusannya dan memasok Gripen segera setelah program F-16 selesai.
Menteri Luar Negeri Swedia mengatakan bahwa sampai Stockholm membuat keputusan akhir, mereka akan memasok Ukraina dengan senjata yang mampu beroperasi secara sinkron dengan pesawat tempur Amerika dan pesawat peringatan dini dan kendali ASC 890 Swedia yang telah disediakan ke Ukraina.
Hal ini akan memungkinkan Ukraina melawan dengan lebih efektif pertempuran udara dan operasi pengintaian, jelas Billström.
Pada tanggal 31 Mei, Swedia dan Ukraina menandatangani perjanjian keamanan bilateral, yang mengatur transfer pesawat ASC 890 ke Kyiv untuk memperkuat sistem pertahanan udara Ukraina.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, pemerintah Swedia juga berencana menjajaki kemungkinan memasok jet tempur JAS 39 Gripen ke militer Ukraina.
(m/ci)