Mercinews.com – Pesawat tempur Su-27 Rusia hampir menembak jatuh pesawat mata-mata Inggris, bisa memicu Perang Dunia III, seperti dilansir The Washington Post Minggu (9/4/2023).
Artikel itu, mengutip dokumen rahasia Pentagon, melaporkan bahwa musim gugur lalu, dua Su-27 Rusia berpatroli di langit di atas Laut Hitam, yang menemukan RC-135 Rivet Joint Inggris.
Salah satu kru ternyata tidak penakut dan mulai mengancam mata-mata Inggris tersebut, hampir menjatuhkannya di wilayah netral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Publikasi tersebut menekankan bahwa jika pesawat Angkatan Udara Inggris hancur, negara-negara NATO harus segera menanggapi agresi penerbangan Rusia dan mengambil langkah-langkah yang dapat mengarah pada konflik skala penuh antara Rusia dan Aliansi Atlantik Utara.
Seperti diberitakan sebelumnya dilansir Reuters, Jumat (17/3/2023), jatuhnya drone militer AS jenis MQ-9 Reaper dalam insiden di Laut Hitam pada Selasa (14/3) waktu setempat menjadi insiden langsung pertama antara AS dan Rusia sejak invasi ke Ukraina dilancarkan. Insiden ini juga semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.
Saling tuding pun terjadi dengan Washington menuduh jet tempur Rusia menabrak drone miliknya hingga jatuh, sedangkan Moskow mengklaim tidak ada tabrakan yang terjadi karena drone AS terjatuh setelah melakukan manuver tajam di udara.
Dalam video yang dirilis Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada Kamis (16/3) waktu setempat, terlihat sejumlah jet tempur Su-27 milik Rusia terbang sangat dekat dengan drone AS dan membuang bahan bakar ke atasnya.
Para pejabat Washington menyebutnya sebagai upaya nyata oleh pilot Rusia untuk merusak drone AS itu.
Video itu juga menunjukkan momen saat kamera berhenti merekam setelah jet tempur Rusia melakukan manuver lainnya di dekat drone AS itu. Menurut Pentagon, terputusnya rekaman video itu disebabkan oleh jet tempur Rusia yang menabrak drone militer tersebut.
Rekaman video berakhir dengan gambar baling-baling drone yang rusak, yang menurut Pentagon, disebabkan oleh tabrakan dengan jet tempur AS. Kondisi itu disebut membuat drone tidak bisa beroperasi dan akhirnya jatuh ke perairan dalam di Laut Hitam.
Pentagon menjelaskan bahwa video berdurasi 40 detik itu telah diedit untuk lama durasinya oleh militer AS, namun tetap menunjukkan rentetan peristiwa secara berurutan.
[m/c]