Moskow, Mercinews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Krimea hingga Mariupol, daerah Ukraina yang diduduki.
Kunjungan ini dilakukan setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memerintahkan penangkapan terhadap Putin.
Dilansir AFP, Minggu (19/3/2023), kunjungan Presiden Rusia itu ke Krimea dilakukan pada Sabtu (18/3/2023), hal ini menandai ulang tahun kesembilan aneksasi semenanjung itu. ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan atas tudingan melakukan kejahatan perang.
Kunjungan mendadak Putin ke Krimea adalah yang pertama ke semenanjung itu sejak dia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun 2022. Pada Desember lalu, Putin berkendara melintasi jembatan yang menghubungkan wilayah yang dicaplok itu ke daratan Rusia.
Adapun TV negara Rusia menunjukkan Putin mengunjungi kota pelabuhan Sevastopol di Laut Hitam. Putin didampingi oleh gubernur setempat yang ditunjuk Moskow, Mikhail Razvozhayev.
Razvozhayev berbicara di Telegram bahwa Putin diharapkan ikut serta dalam pembukaan sekolah seni anak-anak melalui tautan video.
Tapi Vladimir Vladimirovich datang sendiri. Dia sendiri. Di belakang kemudi. Karena di hari bersejarah seperti itu, presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol,” ujarnya.
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 menyusul referendum yang tidak diakui Kyiv dan komunitas internasional.
Berbicara di forum Davos pada bulan Januari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina bertujuan untuk merebut kembali Krimea, “tanah kami”. Moskow telah menolak untuk memasukkannya dalam kemungkinan pembicaraan damai.
Putin juga melakukan kunjungan ke Kota Mariupol. Kunjungan ini hampir satu tahun setelah Rusia mengklaim telah merebut kota pelabuhan strategis itu.
Putin terbang ke Mariupol dengan helikopter kemudian dilanjutkan menggunakan mobil malah Nyetir Sendiri mengelilingi Kota Mariupol, lapor kantor berita Tass, mengutip Kremlin.
Di Mariupol, Putin mengunjungi berbagai tempat. Dia juga berbicara dengan penduduk, dan diberikan laporan tentang pekerjaan rekonstruksi kota, menurut media milik pemerintah.

Foto: tangkap layar Video Telegram IZ
Rusia meluncurkan kampanye bumi hangus melawan Mariupol pada awal serangannya tahun lalu. Serangan Rusia itu menghancurkan pabrik baja Azovstal, yang merupakan pertahanan terakhir pasukan Ukraina di kota itu.
ICC Perintahkan Penangkapan Putin
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebelumnya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas ‘deportasi’ anak-anak Ukraina.
Kyiv mengatakan lebih dari 16.000 anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia sejak awal konflik tahun lalu, banyak dari mereka ditempatkan di institusi dan panti asuhan.
Jaksa ICC Karim Khan mengatakan kepada AFP pada hari Jumat (17/3) bahwa Putin sekarang dapat ditangkap jika dia menginjakkan kaki di salah satu dari lebih dari 120 negara anggota pengadilan.
Tetapi Kremlin menolak keabsahan hukum surat perintah tersebut, dengan alasan bahwa karena Rusia tidak mengakui yurisdiksi ICC, surat perintah itu “tidak berlaku”.
(m/c)
