Banda Aceh, – Anggota Forum Bersama (Forbes) Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh mendesak agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memilih putra Aceh menjadi Direktur Utama Bank Aceh Syariah (BAS).
Menurut salah satu anggota DPR RI, Nasir Djamil, selain untuk menjaga sirkulasi kepemimpinan perbankan di Aceh, memilih Dirut BAS orang Aceh diharapkan menjaga martabat daerah berjulukan Serambi Makkah.
“Dirut BAS harus orang Aceh. Itu harga mati alias tidak ada negosiasi. Lebih baik Dirutnya orang Aceh meskipun kompetensinya belum sempurna,” kata Nasir, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Nasir, Forbes sangat menyayangkan lambatnya Dirut BAS yang definitif. Kehadiran dirut yang definitif tentu akan mampu menggerakkan BAS dalam menunjang pembiayaan di sektor riil, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pembiayaan lainnya yang diharapkan bisa mengangkat ekonomi rakyat kelas bawah.
Nanti bisa ‘learning by doing’ dalam perjalanannya ke depan. Jika bukan orang Aceh, Forbes akan menolak dan menyampaikannya ke OJK Pusat,” jelas dia.
Ke depan, kata Nasir, dengan Dirut BAS yang baru mampu menjadikan bank milik rakyat Aceh menjadi tabungan rakyat Aceh, bukan tabungan Gubernur Aceh. Kemudian, pihaknya berharap BAS bisa mendorong dan membantu meningkatkan ekonomi Aceh sehingga bisa bersaing dengan daerah lainnya.
“Kami ingin pemilihan dan penetapan Dirut BAS jangan lama-lama. Intinya Forbes minta OJK Pusat seperti pantun yang bunyinya ikan sepat, ikan gabus. Makin cepat, makin bagus”, kata Muhammad Nasir Djamil. (*)