Komnas HAM Mengaku Sulit Ungkap Kasus Kericuhan di Wamena Papua

Selasa, 28 Februari 2023 - 23:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jayapura, Mercinews.com – Tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sejak Jumat (24/2/2023) telah diterjunkan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca-kericuhan yang menewaskan 12 orang di wilayah itu.

Hanya, mereka kesulitan mengungkap apakah dalam peristiwa itu ada unsur pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atau tidak.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua, Frits Ramandey di Wamena, Senin (27/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Frits Ramandey mengatakan, ada beberapa hambatan yang ditemui tim invesitigasi di lapangan, salah satunya adalah sulitnya meminta keterangan dari korban atau keluarganya.

Baca Juga:  OPM Klaim Tembak Mati 9 Prajurit TNI di Nduga Papua

Menurut Frits, ada beberapa korban yang sudah bersedia dimintai keterangan, namun dengan kondisi saat ini, Komnas HAM belum bisa melakukan rekontruksi.

“Sudah ada lima korban yang kami ambil keterangnnya,” kata dia.

Hambatan lain yang ditemui Komnas HAM adalah situasi keamanan di Wamena yang belum kondusif sehingga pemeriksaan terhadap aparat keamanan belum dapat dilakukan.

“Kami belum bisa meminta keterangan kepada orang-orang yang diduga terlibat karena mempertimbangkan situasi,” kata Frits.

Baca Juga:  Kerusuhan terjadi di pusat Caracas setelah pengumuman hasil Pilpres

Meski begitu, Frits mengungkap adanya kejanggalan mengenai data korban tewas.

Fritz menyebut, ada satu korban tewas yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

“Dari korban yang sudah dikubur itu kami sudah punya data. Dari 12, kami hanya bisa dapat 11 nama, ada satu nama yang mungkin bisa kita sebut mister X,” tuturnya.

Komnas HAM dipastikan memerlukan waktu lebih panjang untuk menentukan apakah kasus tersebut mengandung unsur pelanggaran HAM atau tidak.

“Kita belum bisa mengambil kesimpulan, sama sekali belum bisa,” cetusnya.

Baca Juga:  Kasus HIV/AIDS tertinggi di Banda Aceh DPRK desak Pemko cari solusi pencegahan

Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Kamis (23/2/2023).

Kericuhan itu diduga dipicu isu penculikan anak yang dituduhkan kepada dua orang pedagang.

Upaya polisi untuk menengahi massa dengan orang yang dituduh menculik anak hampir berhasil.

Tetapi, tiba-tiba muncul sekelompok massa yang melakukan provokasi dan kemudian melakukan aksi anarkis.

Akibat kejadian tersebut, 12 warga tewas, 23 warga terluka dan 18 aparat keamanan terluka. (*)

Berita Terkait

Teks Qasidah Aceh Ingat Keu Ureung Chik: Lirik Penuh Makna dan Nasehat
Pidato Bahasa Aceh Berbakti Kepada Orang Tua: Contoh Teks dan Terjemahannya
Daun Cibrek Bahasa Aceh: Manfaat, Khasiat, dan Maknanya dalam Tradisi Lokal
Pantun Aceh Gombal: Rayuan Manis yang Bikin Hati Meleleh
Alih Kredit HRV Aceh: Solusi Cerdas Pindah Kepemilikan Mobil Tanpa Ribet
Mualem bantu bangun masjid seribu tiang wujudkan mimpi ulama Aceh
Pemkab Aceh Barat melarang ASN merokok di kantor dan ruang kerja
Realisasi Anggaran Aceh 2025 Rendah dan Baru Mencapai 12 Persen

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 06:28 WIB

Teks Qasidah Aceh Ingat Keu Ureung Chik: Lirik Penuh Makna dan Nasehat

Jumat, 2 Mei 2025 - 12:55 WIB

Pidato Bahasa Aceh Berbakti Kepada Orang Tua: Contoh Teks dan Terjemahannya

Jumat, 2 Mei 2025 - 02:04 WIB

Daun Cibrek Bahasa Aceh: Manfaat, Khasiat, dan Maknanya dalam Tradisi Lokal

Jumat, 2 Mei 2025 - 02:02 WIB

Pantun Aceh Gombal: Rayuan Manis yang Bikin Hati Meleleh

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:30 WIB

Alih Kredit HRV Aceh: Solusi Cerdas Pindah Kepemilikan Mobil Tanpa Ribet

Berita Terbaru