FAI Apresiasi Konsistensi AWG dalam Menguatkan Solidaritas Palestina

Minggu, 16 November 2025 - 19:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wartawan Senior Aat Surya Safaat tampil sebagai salah satu pembicara pada talkshow tentang Palestina di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu, 15 November 2025 (Foto: Dok. AWG)

Wartawan Senior Aat Surya Safaat tampil sebagai salah satu pembicara pada talkshow tentang Palestina di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu, 15 November 2025 (Foto: Dok. AWG)

Jakarta, Mercinews.com – Penasihat Forum Akademisi Indonesia (FAI) Aat Surya Safaat memberikan apresiasi kepada Aqsa Working Group (AWG) atas konsistensi mereka dalam menyelenggarakan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025. Menurut Aat, kegiatan tahunan ini menjadi bentuk nyata dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina, baik secara moral maupun politik.

“BSP yang digelar AWG bukan sekadar simbol, tetapi wujud penguatan dukungan bangsa Indonesia kepada Palestina, sebagaimana diwariskan para pemimpin nasional sejak era Presiden Soekarno,” ujar Aat di Jakarta, Minggu (16/11), saat berbincang dengan wartawan mengenai rangkaian kegiatan BSP yang berlangsung sepanjang November 2025.

Aat menekankan bahwa bulan November memiliki makna historis dalam perjuangan rakyat Palestina. Sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan tersebut antara lain Deklarasi Balfour (1917), wafatnya Yasser Arafat (2004), Deklarasi Kemerdekaan Palestina di Aljazair (1988), wafatnya tokoh perlawanan Izzuddin Al-Qassam (1935), serta partition plan Palestina oleh PBB pada 29 November 1947 yang kini diperingati sebagai Hari Solidaritas Palestina.

BSP 2025 mengusung tema “Bergerak berjemaah, bangun kembali Gaza demi pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.” Aat mengatakan, tema ini menjadi panggilan moral untuk terus meneguhkan kesadaran publik mengenai pentingnya perlawanan terhadap penjajahan Zionis Israel.

Menurut Aat, kegiatan ini juga menjadi bagian dari gerakan global masyarakat sipil dalam membela Palestina, yang kini didukung berbagai bangsa tanpa memandang agama, ras, atau latar belakang.

Sepanjang November 2025, AWG bersama jaringan dan mitra nasional menyelenggarakan beragam kegiatan edukasi dan aksi sosial untuk menggugah kesadaran publik. Beberapa agenda utama antara lain pengibaran bendera Palestina dan Indonesia di 23 gunung di seluruh Indonesia, pengibaran bendera di Sungai Kapuas dan Sungai Mahakam, expo Palestina dan bedah buku di Taman Ismail Marzuki, Festival Baitul Maqdis, serta kuliah umum dan talkshow tentang sejarah dan perjuangan Palestina.

Baca Juga:  JK: Ismail Haniyeh Pejuang Palestina dengan Kepemimpinan yang Kuat

Peran Diplomasi

Aat juga menyoroti peran AWG yang selama 17 tahun konsisten menjalankan diplomasi jalur kedua (second track diplomacy) untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina. Diplomasi jalur pertama (first track diplomacy) tetap dijalankan pemerintah, namun menurutnya tidak selalu cukup efektif menjangkau publik internasional.

“Maka, diplomasi publik melalui second track diplomacy sangat dibutuhkan untuk melengkapi aktivitas diplomasi pemerintah,” ujar Aat, yang pernah menjabat Kepala Biro ANTARA New York (1993–1998) dan Direktur Pemberitaan ANTARA (2016).

Aat menambahkan, sekitar 80 persen aktivitas AWG berfokus pada edukasi dan sosialisasi mengenai pembebasan Masjid Al-Aqsa serta perjuangan kemerdekaan Palestina di berbagai forum.

Baca Juga:  Kemenparekraf Mengenang Mas Yos sebagai Pelopor Dunia Rekaman Indonesia

“Sisanya, sekitar 20 persen merupakan kegiatan penggalangan dana (fundraising),” ujar Aat, yang juga Direktur Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Pusat dan aktif dalam berbagai kegiatan terkait perjuangan Palestina di Indonesia.

Dalam kerangka diplomasi jalur kedua itu, AWG di bawah naungan Pesantren Al-Fatah bersama Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Maemuna Center Indonesia menginisiasi pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza City, Palestina.

AWG sendiri didirikan di Jakarta pada 21 Agustus 2008 sebagai wadah gerakan masyarakat Muslim Indonesia dalam mendukung pembebasan Masjid Al-Aqsa serta perjuangan rakyat Palestina secara moral dan politik.(red)

Berita Terkait

Mahasiswa Riau di Jakarta Ajak Hormati Proses Hukum Pasca OTT KPK
Eksekusi Tanah di Menteng Batal, Surat Kuasa Hukum Termohon Jadi Sorotan
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dinilai Langkah Rekonsiliasi dan Penghormatan Sejarah
Gedung Kemenham Resmi Bernama K.H. Abdurrahman Wahid, Natalius Pigai: Wujud Penghormatan bagi Pejuang HAM
Dugaan Bullying Mengemuka di Balik Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta 
Kemenkum RI dan CISAC Jajaki Kerja Sama Perkuat Ekosistem Musik dan Digital
Pers Indonesia dan Perjuangan Palestina: Dari Solidaritas hingga Narasi Kemanusiaan
Djuyamto Mohon Keadilan Berdasarkan Ketuhanan, Bukan Tekanan Publik

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 19:46 WIB

FAI Apresiasi Konsistensi AWG dalam Menguatkan Solidaritas Palestina

Sabtu, 15 November 2025 - 22:45 WIB

Mahasiswa Riau di Jakarta Ajak Hormati Proses Hukum Pasca OTT KPK

Rabu, 12 November 2025 - 17:35 WIB

Eksekusi Tanah di Menteng Batal, Surat Kuasa Hukum Termohon Jadi Sorotan

Senin, 10 November 2025 - 22:14 WIB

Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dinilai Langkah Rekonsiliasi dan Penghormatan Sejarah

Senin, 10 November 2025 - 21:55 WIB

Gedung Kemenham Resmi Bernama K.H. Abdurrahman Wahid, Natalius Pigai: Wujud Penghormatan bagi Pejuang HAM

Berita Terbaru

Dr. M. Harry Mulya Zein.(Foto: Mercinews.com)

Opini

Putusan MK, Ingatkan Polri Gunakan Manajemen Talenta

Minggu, 16 Nov 2025 - 13:20 WIB