Takengon, Mercinews.com – Awalnya siapapun pasti tidak ada percaya. Namun pengakuan bahwa hal itu terjadi dan sudah berjalan selama satu tahun, bahkan lebih.
Sampai hari ini sudah bisa dipastikan todak ada pemasukan dari parkir yang dikelola sangat semraut di Kota Wisata Takengon.
Padahal bisa kita bayangkan setiap hari ada ratusan kendaraan yang singgah dan menginakan arena parkir di pasar-pasar di Aceh Tengah ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang kita tidak habis pikir pengelolaan parkir tidak berada disatu “tangan”. Dimana kita ketahui Dinas Perhubungan. Aneh memang, oknum oknum daerah ini seperti memainkan peran “bertaring” dapat jatah. Lemah terkulai dan terlintas bahkan tertindas.
Seperti pengakuan salah seorang tukang parkir di Jalan Lintang, yang berasal dari Kecamatan Bebesen. Dirinya masuk kerja sebagai tukang parkir mulai pukul 8 pagi hingga pukul 18 sore. Setiap harinya bisa mendapatkan nilai uang Rp.100 ribu.
Satu hari paling sedikit Rp.100 ribu Bang. Dan itu tidak semua untuk kami, ada setoran baju seragam lagi. Dan harus menyetor uang nilai uang 70 ribu untuk oknum anggota DPRK Aceh Tengah,” kata tukang parkir yang namanya enggan ditulis kepada Wartawan Minggu (12/3/2023).
Disampaikannya, pengelolaan parkir mulai dari Sanggamara hingga kala mampak, Kebayakan dikelola oleh oknum anggota DPRK.
Ya bang lahan dari Sanggamara hingga kala mampak dikelola oleh oknum anggota DPRK,” katanya lagi sambil menyebut nama oknum itu, sambil menyebutkan setiap sore ada ponakan anggota DPRK yang ambil uang.
Lain itu, ada juga pengaduan masyarakat yang mengunakan lahan parkir di pasar bawah. Hal yang sama juga dikelola oleh oknum anggota DPRK.
“Aneh saja bang, kok ada anggota oknum DPRK yang kelola parkir, apa tidak cukup gaji dan pokirnya,” tanya masyarakat bertanya kepada wartawan.
Pihak Dinas perhubungan, Jauhari saat diminta konfirmasi terkait pengelolaan parkir, yang diduga dikelola oleh oknum DPRK belum menjawab konfirmasi melalui Whatsapp.
(m/c)