Usai Kunjungan ke AS Sri Mulyani Ungkap Beban Utang Negara Berkembang

Sabtu, 27 April 2024 - 12:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membawa sejumlah kabar buruk usai kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Sri Mulyani ke AS menghadiri pertemuan G20 dan IMF-World Bank Spring Meetings.
Hasil pertemuan tersebut menyatakan perekonomian global masih diwarnai risiko.

“Pertemuan IMF-World Bank dan G20 dominasi mengenai kondisi outlook global dan risiko ekonomi global itu sangat besar. Ini artinya dari sisi situasi, kondisi, mood dan fokus dari para pembuat kebijakan di bidang keuangan negara dan moneter sangat tersita oleh downside risk atau risiko yang besar dari perekonomian global,” terang Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga:  Sri Mulyani: Singapura tak Punya Apa-apa, Penghasilan Rakyatnya 12 Kali Warga Indonesia

Dari materi paparan Sri Mulyan terungkap prospek ekonomi global diperkirakan masih lemah dan stagnan di level 3,2% di tahun 2024 dan 2025. Serta, masih diwarnai beberapa downside risks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Risiko tersebut, pertama, eskalasi tensi geopolitik terutama konflik di Timur Tengah. Kedua, high for longer dan kemungkinan penundaan penurun suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Ketiga, gejolak di pasar keuangan global mengakibatkan capital outflow dan depresiasi nilai tukar lokal, khususnya emerging market.

“Kondisi ekonomi Amerika di mana Fed Fund rate-nya masih bertahan higher for longer, penurunan suku bunga tidak terjadi secepat dan sedrastis yang dibayangkan dan ini menimbulkan gejolak pasar modal, pasar uang dan arus modal terutama nilai tukar, capital outflow terjadi di semua negara, baik emerging maupun advance di luar Amerika,” katanya.

Baca Juga:  RI Dapat Pinjaman Rp 10 Triliun Dari Jepang

“Ini mempengaruhi dolar indeks yang menguat, nilai tukar mata uang lain menjadi lebih lemah atau terkoreksi, hingga suku bunga lebih tinggi dan capital outflow dan nilai tukar menjadi fokus pembahasan yang sangat besar,” beber Sri Mulyani.

Keempat, tingginya cost of borrowing dan depresiasi nilai tukar menyebabkan beban utang meningkat (debt distress) di banyak negara. Sri Mulyani menerangkan banyak negara berkembang di G20 situasi APBN-nya tidak baik. Sebab, defisit dan rasio utangnya sudah tinggi akibat pandemi dan berbagai kebijakan mereka.

Baca Juga:  Mau Mudik Lebaran, Pemuda asal Aceh Ditolak Terbang di Bandara Hingga Dibantu Haji Uma

“Sehingga situasi dengan nilai tukar yang terkoreksi dalam, plus suku bunga tinggi di banyak negara termasuk negara-negara emerging G20 sangat memberatkan fiskal mereka, cost of borrowing mereka meningkat. Ini yang tentu menjadi tema yang menyerap perhatian terbesar dari menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral,” papar mantan Direktur Bank Dunia itu. []

Berita Terkait

Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Adaptasi Digital bagi Wirausahawan Muda
Harga Tomat Anjlok, Petani Mengeluh Hasil Panen Tidak Sebanding Biaya Tanam
Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan KaTa Kreatif Kepulauan Seribu
Bank Indonesia gandeng ulama dan dayah di Aceh sosialisasi keuangan digital
Luhut: Penertiban BBM subsidi pakai AI hemat APBN Rp50 triliun
Super Air Jet tambah rute baru terbang Aceh-Malaysia
Damri Banda Aceh akan layani angkutan keperintisan di delapan daerah Aceh
Rupiah menguat terhadap dolar, setelah Biden umumkan tidak maju di Pilpres AS

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 12:59 WIB

Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Adaptasi Digital bagi Wirausahawan Muda

Minggu, 8 September 2024 - 16:51 WIB

Harga Tomat Anjlok, Petani Mengeluh Hasil Panen Tidak Sebanding Biaya Tanam

Minggu, 18 Agustus 2024 - 17:58 WIB

Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan KaTa Kreatif Kepulauan Seribu

Jumat, 16 Agustus 2024 - 13:05 WIB

Bank Indonesia gandeng ulama dan dayah di Aceh sosialisasi keuangan digital

Minggu, 11 Agustus 2024 - 17:57 WIB

Luhut: Penertiban BBM subsidi pakai AI hemat APBN Rp50 triliun

Berita Terbaru

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12/2024). ANTARA/HO-PDIP/pri.

Hukum

KPK Resmi Tetapkan Hasto dan Advokat PDIP Jadi Tersangka

Selasa, 24 Des 2024 - 19:15 WIB