Mercinews.com – Baru-baru ini, NASA mencatat fenomena langka – keluarnya plasma gelap ke Matahari. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), terdapat kemungkinan 60 persen pelepasan ini dapat menyebabkan pemadaman listrik di Bumi. Apa yang unik dari peristiwa ini dan apa dampaknya bagi planet kita? Daily Mail menulis tentang ini.
Ejeksi plasma gelap, juga dikenal sebagai jilatan api matahari “dingin”, adalah fenomena di mana suhu plasma sekitar 36.000 derajat Fahrenheit (F). Sebagai perbandingan, suhu jilatan api matahari “hangat”, yang dipelajari dengan lebih baik oleh para ilmuwan, mencapai 144.000 derajat Fahrenheit (F). Meskipun semburan dingin memiliki suhu yang jauh lebih rendah, intensitasnya tidak kalah kuatnya dengan radiasi gelombang mikro.
Video yang diambil oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA menunjukkan awan gelap jilatan api matahari dingin meletus dari Matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemandangan itu menyerupai asap hitam saat plasma yang lebih dingin dari biasanya mengalir melintasi permukaan Matahari. Fenomena ini baru menjadi subjek studi serius oleh ahli astrofisika dalam dekade terakhir.
NOAA mengeluarkan peringatan bahwa pulsa plasma gelap dapat menyebabkan “osilasi jaringan listrik”.
Artinya dalam 24 jam ke depan terdapat 60 persen kemungkinan terjadinya jilatan api Matahari yang lebih moderat atau Kelas M, serta 15 persen kemungkinan terjadinya jilatan api Kelas X yang lebih ekstrem, yang merupakan yang paling hebat dan dapat menyebabkan kebakaran di seluruh dunia pemadaman radio.
Dua gumpalan plasma gelap terbang ke luar angkasa pada tanggal 21 Juli ketika filamen magnetik yang terhubung dengan bintik matahari AR3757 meletus. Observatorium Dinamika Matahari NASA mencatat keluarnya mereka…” NASA: menghantam Bumi pada larut malam tanggal 24 Juli 2024
Semburan api matahari dibagi menjadi empat kategori huruf berdasarkan intensitasnya:
1 Kelas X: Suar paling hebat yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan di Bumi.
2 Kelas M: kedipan tingkat menengah yang dapat menyebabkan fluktuasi daya dan gangguan komunikasi radio.
3 Kelas C: wabah yang tidak terlalu intens dan jarang menimbulkan akibat yang signifikan.
4 Kelas B: suar terlemah yang hampir tidak berpengaruh pada Bumi.
Meskipun potensi pemadaman listrik dan gangguan lainnya tinggi, kita harus tetap tenang dan bersiap. Nantikan terus update dari NOAA dan sumber informasi resmi lainnya. Jika Anda bekerja di industri yang bergantung pada komunikasi radio atau satelit, ambillah langkah-langkah untuk meminimalkan risiko.
Kesimpulannya, keluarnya plasma gelap dari Matahari merupakan fenomena langka dan menarik yang sekali lagi mengingatkan kita betapa rentannya planet kita terhadap kekuatan alam yang dahsyat.
Mungkin para ilmuwan dapat melanjutkan penelitian mereka dan memahami mekanisme di balik fenomena ini sehingga kita dapat menangani dampaknya dengan lebih efektif di masa depan.
(m/c)