Banda Aceh, Mercinews.com – Ratusan peserta dari 67 gampong di Kota Banda Aceh meramaikan Festival Teut Apam di Taman Budaya.
Sebagai wujud melestarikan makanan indatu atau nenek moyang khas Aceh. Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh,
Bakri Siddiq mengatakan, makanan yang terbuat dari tepung beras itu memiliki rasa yang nikmat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bila kuliner ini terus dikembangkan, maka dapat menimbulkan daya tarik wisatawan dan meningktatkan ekonomi.
Jika tamu datang kita akan menyajikan makanan ini, Selain dari apam juga memperkenalkan makanan lain seperti kuah beulangong, lemang, dan lainnya,” kata Bakri Siddiq, pada Minggu, (12/3/ 202.
Menurutnya, kegiatan dengan tema ‘Tajaga Keuneubah Indatu (Menjaga peninggalan nenek moyang)’ dapat menjadi salah satu cara untuk melestarikan ragam kuliner tradisional Aceh.
Sementara itu Ketua Ikatan Mahasiwa, Pelajar dan Masyarakat (IMPM) Mutiara Raya, Zulmahdi Hasan mengatakan, banyaknya konotasi bahasa yang memaknai apam ke arah negatif.
“Apam sering dijadikan kambing hitam untuk sesuatu yang negatif dan stigmanya asusila. Menjadi bahasa bahasa yang entah dari mana munculnya,” ucapnya
Oleh karena itu, sehingga makanan apam menjadi makanan yang kurang menarik. Padahal makanan tersebut cukup nikmat.
“Kita berharap dapat menyukseskan even ini tiap tahun, ledakan efek tak hanya di Pidie tapi seantero Aceh. kuliner yang bisa di sajikan tiap kegiatan resmi,” tutupnya.
(m/c)