Puluhan negara lahirkan Deklarasi Aceh pada global simposium tsunami

Senin, 11 November 2024 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Chair of The Programming Committee Second UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium Harkunti P. Rahayu ditemui disela-sela forum simposium di Banda Aceh, Aceh, Senin (11/10/2024) (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Chair of The Programming Committee Second UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium Harkunti P. Rahayu ditemui disela-sela forum simposium di Banda Aceh, Aceh, Senin (11/10/2024) (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Banda Aceh, Mercinews.com – Sebanyak 54 negara peserta Forum Second UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium melahirkan kesepakatan bersama dalam upaya mitigasi bencana tsunami global yang diberi nama Deklarasi Aceh.

Second UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium di Aceh pada 10-14 November 2024 merupakan acara yang diinisiasi UNESCO-IOC bersama Pemerintah Indonesia melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk penguatan strategi mitigasi bencana tsunami berbasis teknologi dan masyarakat.

“Deklarasi Aceh semacam intisari dari para delegasi, merefleksi apa yang terjadi pada 20 tahun ke belakang dan dijadikan sebagai penentu langkah untuk 20 tahun ke depan, semua belajar dari pengalaman masa lalu negara dalam menghadapi tsunami,” kata Chair of The Programming Committee Second UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium Harkunti P. Rahayu saat ditemui disela-sela forum simposium di Aceh, Senin.

Menurut Harkunti, dunia belajar banyak dari peristiwa tsunami Aceh 2004 yang menyebabkan dampak kerusakan sangat besar ratusan juta jiwa kehilangan sanak keluarganya, khususnya bagi negara kawasan Samudra Hindia.

Maka dari itu, lanjutnya, para delegasi dari negara kawasan yang rawan tsunami seperti Jepang, Seychelles, Bangladesh, India, Uni Emirat Arab, Maroko, China, dan Amerika Selatan, mengejawantahkan berbagai pengalaman sekaligus apa solusi yang dilahirkan oleh masing-masing negara untuk mengurangi dampak bencana ini di masa depan dalam Deklarasi Aceh.

Baca Juga:  Milad GAM ke 47 Bendera Bulan Bintang Berkibar di Aceh Utara

Kalangan ahli menilai upaya mitigasi mengerucut dalam dua hal yakni penguatan strategi mitigasi bencana tsunami berbasis teknologi yang juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat sehingga menjadi tema besar “Second UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium”.

“Keduanya adalah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak khususnya bagi Samudra Hindia, Karibia, Mediterania, hingga Laut Utara,” ujarnya.

Harkunti mengungkapkan dalam hal ini sistem peringatan dini tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System/InaTEWS) yang dioperasikan BMKG memainkan peran penting untuk mengurangi risiko tsunami Samudra Hindia.

Baca Juga:  Kenduri 'Jeurat' ke-89 Tradisi Berdoa Bersama di Pemakaman Gampong Lama Tuha

InaTEWS yang pertama kali dikembangkan dua tahun setelah tsunami Aceh itu saat ini sudah dilengkapi dengan teknologi canggih berbasis sensor hingga Artificial Intelligence (AI) dan big data sehingga menjadi andalan bagi 28 negara di wilayah.

“Memanfaatkan pengalaman dan inovasi yang terus berkembang. Deklarasi Aceh menjadi panduan bagi negara-negara di dunia dalam merespons ancaman tsunami. Di dalamnya kesiapan masyarakat merespons potensi bencana harus ditingkatkan,” ujar Harkunti yang juga ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia ini.(*)

Sumber Berita : Antara

Berita Terkait

Gunung di Aceh TTS: Tebak-Tebakan Seru untuk Uji Pengetahuan Geografi
Hotel UKM Banda Aceh: Penginapan Nyaman dan Murah untuk Pebisnis dan Wisatawan
Download Lagu Aceh Selatan Terbaru 2025: Koleksi Paling Dicari dan Mudah Diakses
Perbedaan Musang Bulan Aceh dan Lampung: Ciri Khas, Harga, dan Keunikan Masing-Masing
Gubernur Mualem bahas percepatan pembangunan Aceh dengan Menko AHY
Realisasi Anggaran Aceh 2025 Rendah dan Baru Mencapai 12 Persen
Mualem Lepas 2.000 peserta pawai takbiran menyambut Idul Fitri di Banda Aceh
Muzakir Manaf Terbitkan Instruksi: ASN dan masyarakat Aceh Wajib shalat berjamaah

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 04:10 WIB

Hotel UKM Banda Aceh: Penginapan Nyaman dan Murah untuk Pebisnis dan Wisatawan

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:53 WIB

Download Lagu Aceh Selatan Terbaru 2025: Koleksi Paling Dicari dan Mudah Diakses

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:30 WIB

Perbedaan Musang Bulan Aceh dan Lampung: Ciri Khas, Harga, dan Keunikan Masing-Masing

Sabtu, 12 April 2025 - 16:32 WIB

Gubernur Mualem bahas percepatan pembangunan Aceh dengan Menko AHY

Selasa, 8 April 2025 - 17:46 WIB

Realisasi Anggaran Aceh 2025 Rendah dan Baru Mencapai 12 Persen

Berita Terbaru