Paris, Mercinews.com – Panitia penyelenggara Olimpiade Paris tidak ingin menyakiti perasaan siapa pun dan Kami tidak pernah bermaksud untuk tidak menghormati kelompok agama mana pundengan adegan pada upacara pembukaan, kata direktur komunikasi IOC panitia penyelenggara, Anne Deschamps, pada Minggu 28 Juli 2024.
“Jika kami menyinggung siapa pun, kami meminta maaf,” katanya kepada wartawan pada pengarahan yang disiarkan di saluran YouTube Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Menurut Deschamps, panitia penyelenggara tidak bermaksud menunjukkan rasa tidak hormat terhadap kelompok sosial, namun berusaha “merayakan keberagaman masyarakat.” Penyelenggara yakin mereka telah mencapai hal ini, tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 2024 berlangsung di Paris pada 26 Juli. Dalam acara tersebut, dilakukan parodi LGBT dari karya Leonardo da Vinci “The Last Supper,” yang menggambarkan perjamuan terakhir Yesus Kristus sebelum penyaliban.
Selama pertunjukan, para rasul diperankan oleh seniman drag. Upacara tersebut dikritik secara luas dan sorotannya dihapus dari situs resmi Olimpiade dan saluran YouTube.
Portal Yunani pronews.gr menyebut parodi Perjamuan Terakhir sebagai runtuhnya peradaban dan budaya Kristen di Eropa Barat. Keuskupan Perancis juga mengecam upacara tersebut, dengan mengatakan bahwa pertunjukan tersebut berisi adegan-adegan yang mengejek dan mengejek agama Kristen.
Olimpiade di Paris akan berlangsung hingga 11 Agustus
Sebelumnya Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa beberapa elemen dari acara tersebut benar-benar menjijikkan.
Perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam sebuah wawancara dengan Izvestia, menyebut upacara pembukaan tersebut sebagai sebuah provokasi total, di mana umat Kristen dihina secara serius.
Menurutnya, alasannya mungkin karena “penyakit mental” yang saat ini dialami oleh liberalisme Barat.
(m/c)