Mahmoud Abbas: Palestina Tidak Akan Menyerah di Tengah Penderitaan

Kamis, 25 September 2025 - 22:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto:Dok.Al Jazeera)

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto:Dok.Al Jazeera)

MERCINEWS.COM – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyuarakan tekad rakyatnya untuk tetap bertahan di tanah kelahiran meski dihadapkan pada penderitaan panjang akibat konflik.

Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (25/9/2025), Mahmoud Abbas menekankan bahwa penjajahan dan kekerasan tidak akan menggoyahkan semangat Palestina.

“Tidak peduli seberapa besar luka dan berapa lama penderitaan ini berlangsung, hal itu tidak akan mematahkan keinginan kami untuk hidup dan bertahan,” ujar Mahmoud Abbas dilansir dari Al Jazeera, Kamis (25/9).

Mahmoud Abbas menegaskan, bendera Palestina akan tetap berkibar sebagai simbol keteguhan dan harga diri bangsa. Ia menolak segala bentuk tekanan yang bertujuan memaksa rakyat Palestina meninggalkan tanahnya.

“Fajar kebebasan akan tiba. Palestina adalah milik kita, dan Yerusalem adalah ibu kota abadi kita. Kami tidak akan meninggalkan tanah air ini,” katanya.

Baca Juga:  Begini Kondisi generator RS Indonesia Usai Terbakar Akibat Serangan Israel

Lebih jauh, Abbas menggambarkan rakyat Palestina seperti pohon zaitun yang berakar kuat di tanahnya. Menurutnya, meski berkali-kali dihantam kehancuran, semangat membangun dan pesan perdamaian akan terus hidup.

Sorotan pada Genosida di Gaza

Dalam kesempatan itu, Abbas juga menyoroti penderitaan di Jalur Gaza yang disebutnya sebagai “perang genosida” selama hampir dua tahun terakhir.

Ia menyebut ratusan ribu korban berjatuhan akibat serangan militer Israel, mayoritas di antaranya adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.

Baca Juga:  Tentara Israel siap invasi Rafah dalam 72 jam di Gaza selatan

“Rakyat Gaza menghadapi kelaparan, kehancuran, hingga pengusiran. Lebih dari 220.000 warga Palestina tewas dan terluka akibat agresi Israel,” ungkap Abbas.

Ia menilai tindakan Israel bukan hanya agresi, melainkan juga kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Tragedi tersebut akan tercatat dalam sejarah dunia sebagai salah satu episode paling kelam di abad ke-20 dan ke-21,” katanya.(red)

Berita Terkait

Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB
Spanyol dan Italia Kerahkan Kapal Perang untuk Kawal Armada Gaza
Presiden Prabowo Mengembalikan Peran Aktif Indonesia di Fora Internasional
Bantuan Kemanusiaan dari NGO untuk Palestina Perlu Ditingkatkan
TETO: Sudut Pandang Berkontribusi Besar Kenalkan Taiwan ke Publik Indonesia
Taiwan Travel Fair 2025 Hadir di Jakarta: Promosi Wisata Romantis dan Ramah Muslim
Darah Jurnalis di Gaza, Seruan Solidaritas Menggema dari Jakarta
Polisi Tangkap Aktivis Pro-Palestina, Inggris Dituding Bungkam Kebebasan Bersuara

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 22:32 WIB

Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Jumat, 26 September 2025 - 11:27 WIB

Spanyol dan Italia Kerahkan Kapal Perang untuk Kawal Armada Gaza

Kamis, 25 September 2025 - 22:16 WIB

Mahmoud Abbas: Palestina Tidak Akan Menyerah di Tengah Penderitaan

Senin, 22 September 2025 - 21:29 WIB

Presiden Prabowo Mengembalikan Peran Aktif Indonesia di Fora Internasional

Senin, 8 September 2025 - 23:43 WIB

Bantuan Kemanusiaan dari NGO untuk Palestina Perlu Ditingkatkan

Berita Terbaru

Muktamar ke-10 PPP di Ancol Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025) berakhir dengan keputusan aklamasi yang menetapkan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum periode 2025-2030.(Foto: istimewa)

Nasional

Aklamasi di Tengah Ricuh, Mardiono Kembali Pimpin PPP

Sabtu, 27 Sep 2025 - 23:11 WIB