Luhut: Penertiban BBM subsidi pakai AI hemat APBN Rp50 triliun

Minggu, 11 Agustus 2024 - 17:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Gedung Kementerian Koordinator 1 di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Gedung Kementerian Koordinator 1 di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri

IKN, Mercinews.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penertiban bahan bakar minyak (BBM) subsidi menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat menghemat anggaran negara hingga Rp50 triliun.

“Kita bisa menghemat Rp40 triliun, bahkan mungkin sampai Rp50 triliun setahun. Itu kan bisa kita gunakan yang lain,” ujar Luhut ketika ditemui setelah meninjau Gedung Kementerian Koordinator 1 di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).

Luhut sangat mendukung apabila PT Pertamina (Persero) menggunakan AI untuk menertibkan pengguna BBM bersubsidi. Menurut Luhut, upaya tersebut dapat membantu penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.

“Yang nggak berhak dapet (BBM subsidi), ya jangan dapet, dong,” kata Luhut.

Luhut menyinggung keberhasilan inovasi e-Katalog yang mengefisienkan belanja pemerintah hingga Rp3 ribu triliun.

Selain itu, Luhut juga membahas soal keberhasilan Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) di bidang batu bara dalam mendongkrak penerimaan pemerintah.

Baca Juga:  Kamala Harris secara resmi umumkan mencalonkan diri sebagai Presiden AS

Salah satu pendongkrak penerimaan pemerintah, yakni penyelesaian piutang dengan mengimplementasikan sistem blok otomatis atau automatic blocking system untuk meningkatkan kepatuhan pelaku usaha. Penyelesaian piutang tersebut mendatangkan penerimaan negara sebesar Rp1,1 triliun.

“Jadi, sekarang penggunaan teknologi itu benar-benar membuat efisiensi kita tinggi,” kata Luhut.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan telah menggunakan AI untuk mengelola bisnis dari hulu ke hilir secara terintegrasi.

“Kita sudah mulai menggunakan AI untuk mengolah dan analisa data secara lebih cepat sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan akurat,” ujar Nicke.

Baca Juga:  Garuda dan Citilink Turunkan Harga Tiket Pesawat 14% Lebaran 2025

Melalui inovasi tersebut, Pertamina mengolah sekitar 15 juta data transaksi BBM subsidi per harinya, sehingga bisa lebih cepat, akurat, dan efisien.

“Penerapan AI exception signal untuk mengolah data transaksi dari digitalisasi SPBU yang diterapkan oleh Pertamina menghasilkan cost avoidance (penghindaran biaya) Pertamina yang signifikan serta mengurangi penyimpangan distribusi BBM subsidi,” ujar Senior Vice President Integrated Enterprise Data and Command Center (IEDCC) Ignatius Sigit Pratopo.

(m/c)

Sumber Berita : Antara

Berita Terkait

Rupiah Melemah, Dolar AS Menguat ke Level Rp 16.645
Direksi Baru Beraksi! Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Jelang Nataru
PTPN IV PalmCo Dukung Petani Sawit Naik Kelas Melalui Pelatihan Berkelanjutan
Menkeu Purbaya Pastikan Utang RI Masih Aman di Bawah Standar Internasional
Kenali Beda Pajak Pusat dan Pajak Daerah!
Transformasi Pelabuhan, FSPPSN Siap Bersinergi dengan Pemerintah
Kiano Group Gandeng Seputar Publik, Permudah Akses Kepemilikan Rumah
Audit Konstitusional Proyek KCIC: Membangun atau Menjerat Kedaulatan Ekonomi?

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 10:50 WIB

Rupiah Melemah, Dolar AS Menguat ke Level Rp 16.645

Sabtu, 1 November 2025 - 08:07 WIB

Direksi Baru Beraksi! Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Jelang Nataru

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:07 WIB

PTPN IV PalmCo Dukung Petani Sawit Naik Kelas Melalui Pelatihan Berkelanjutan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:11 WIB

Menkeu Purbaya Pastikan Utang RI Masih Aman di Bawah Standar Internasional

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:57 WIB

Kenali Beda Pajak Pusat dan Pajak Daerah!

Berita Terbaru

M. Harry Mulya Zein (Foto:istimewa)

Opini

Smart Governance, Sebuah Keniscayaan untuk Indonesia

Selasa, 11 Nov 2025 - 09:47 WIB