JEMBER, MERCINEWS.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang optimal, humanis, dan bebas dari praktik pungutan liar (pungli). Hal itu disampaikan oleh Kalapas Jember, RM Kristyo Nugroho, saat turun langsung memantau pelaksanaan layanan kunjungan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai wujud nyata peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Siaran pers Lapas Jember, Sabtu (25/10/2025) menyebutkan, Kalapas meninjau secara menyeluruh seluruh tahapan layanan kunjungan, mulai dari proses verifikasi data pengunjung, pengambilan nomor antrean, hingga penerbitan Surat Izin Kunjungan (SIK). Setiap pengunjung diwajibkan melalui pemeriksaan keamanan ketat, termasuk penggeledahan badan dan pemeriksaan barang bawaan menggunakan mesin pemindai (X-ray).
Sebelum memasuki ruang kunjungan, pengunjung juga harus melewati pintu portir atau Petugas Penjaga Pintu Utama (P2U) untuk mendapatkan stempel dan kalung tanda pengenal. Prosedur ini diterapkan guna menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas, tanpa mengurangi kenyamanan pengunjung maupun hak WBP untuk berinteraksi dengan keluarganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kalapas Jember, RM Kristyo Nugroho, menyampaikan bahwa layanan kunjungan merupakan bagian penting dalam proses pembinaan dan pemenuhan hak-hak dasar warga binaan. Oleh karena itu, seluruh jajaran Lapas Jember berkomitmen untuk menjalankan pelayanan dengan profesional dan berintegritas.
“Layanan kunjungan adalah hak bagi setiap warga binaan dan keluarganya. Kami berkomitmen memastikan pelayanan berjalan optimal, sesuai aturan yang berlaku, serta menjunjung tinggi aspek keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak,” ujar Kristyo.
Respon positif pun datang dari para pengunjung yang mengapresiasi kinerja petugas Lapas Jember. Mereka menilai pelayanan berlangsung cepat, tertib, dan ramah.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Kalapas dan seluruh jajaran yang telah memfasilitasi layanan kunjungan dengan baik. Pelayanannya cepat, petugasnya sopan, dan suasananya nyaman,” kata salah seorang pengunjung.
Kristyo menegaskan, seluruh layanan publik di Lapas Jember tidak dipungut biaya dalam bentuk apa pun. Pihaknya memastikan tidak ada ruang bagi praktik pungli di seluruh lini pelayanan.
“Segala bentuk pelayanan di Lapas Jember tidak dipungut biaya alias gratis. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan tetap mengedepankan keamanan, ketertiban, dan integritas,” tegasnya.
Dengan komitmen tersebut, Lapas Jember berupaya menjadi lembaga pemasyarakatan yang tidak hanya fokus pada pembinaan, tetapi juga memberikan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kemanusiaan.(red)






