MERCINEWS.COM- Los Angeles, Amerika Serikat (AS), dilanda gelombang kerusuhan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Aksi ini dipicu oleh operasi penegakan hukum imigrasi yang dilancarkan pada Jumat, 6 Juni 2025, di beberapa wilayah kota. Awalnya hanya berupa unjuk rasa damai, demonstrasi tersebut dengan cepat berubah menjadi aksi kekerasan dan penjarahan massal.
Puncak kerusuhan Los Angeles terjadi pada malam hari, Senin, 9 Juni 2025. Sejumlah toko menjadi sasaran penjarahan, termasuk gerai Adidas dan Apple. Tidak hanya itu, apotek umum, apotek ganja medis, serta beberapa toko lainnya juga turut dijarah.
Kepolisian Los Angeles (LAPD) melaporkan bahwa sedikitnya 14 orang telah ditangkap terkait aksi perusakan dan pencurian tersebut dampak kerusuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut keterangan resmi dari LAPD, dua petugas kepolisian mengalami luka-luka saat mencoba mengendalikan massa dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Situasi ini mendorong Pemerintah Kota Los Angeles untuk mengambil tindakan cepat.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menetapkan status darurat kota dan memberlakukan jam malam mulai Selasa, 10 Juni 2025. Jam malam ini diberlakukan dari pukul 20.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya.
Warga yang melanggar jam malam tersebut dapat dikenakan sanksi hukum, termasuk penangkapan di tempat.
Kebijakan ini diambil untuk mengendalikan situasi dan mencegah kerusuhan lebih lanjut. Hingga saat ini, aparat keamanan terus bersiaga di sejumlah titik rawan untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi potensi kerusuhan susulan.(red)