Gerhana Matahari Akan Terjadi Saat Ramadhan 2023 Catat Tanggalnya!

Rabu, 22 Maret 2023 - 19:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mrrcinews.com – Tim Astrofotografi Universitas Brawijaya (UB) menjelaskan Ramadhan tahun ini akan terjadi fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) yang dapat diamati di Indonesia bagian timur hingga tengah.

Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah hingga barat akan mengalami Gerhana Matahari parsial (sebagian).

Fenomena ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 20 April 2023 mendatang dengan pembagian waktu yang berbeda setiap daerahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip melalui laman Observatorium Bosscha ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Matahari ini menjadi salah satu pemandangan alam yang menakjubkan dan spesial. Mengapa? Begini penjelasannya!

Gerhana Matahari Hibrid
Gerhana Matahari yang akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang menjadi spesial karena berupa gerhana Matahari hibrid yang jarang terjadi. Di wilayah Indonesia Timur akan terjadi GMT dan daerah lainnya akan teramati sebagai gerhana Matahari parsial.

Johan Muhamad Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan GMT di wilayah timur Indonesia akan berlangsung selama 1 menit 16 detik.

Baca Juga:  Semifinal Piala Asia U-23 2024 Hari Ini: Indonesia Vs Uzbekistan, Jepang Vs Irak

Beberapa wilayah yang akan dilalui GMT 2023 adalah Kabupaten Fakfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten teluk Wondama, Kabupaten Kepulauan Yapen dan beberapa daerah lain di Papua Barat dan sebagian Timor Leste.

Diperkirakan penampakan GMT 2023 akan terjadi pada pukul 12.20 WIT atau 10.20 WIB dan puncaknya pada 13.57 WIT atau 11.57 WIB.

Sedangkan detikers di Jakarta dan wilayah Indonesia Barat lainnya bisa menyaksikan Gerhana Matahari Parsial pada pukul 09.29 WIB dengan puncaknya pada 10.45 WIB.

Dampak Gerhana Matahari

Eka Maulana salah satu anggota tim Astrofotografi UB menjelaskan fenomena gerhana Matahari berpotensi menyebabkan beberapa dampak.

Salah satunya berkurangnya intensitas radiasi inframerah Matahari yang jatuh ke lapisan ionosfer Bumi. Dengan demikian, jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik di atas Bumi ikut menurun.

Perubahan radiasi ini akan bisa dirasakan oleh makhluk hidup lain yang peka terhadap perubahan intensitas gelombang elektromagnetik seperti hewan melata, burung, bahkan jenis tanaman tertentu.

Baca Juga:  Abu Bakar Mureh 96 tahun Calon Jamaah Haji Tertua asal Aceh

Selain itu, fenomena ini juga bisa berdampak terkait segala bentuk perubahan iklim, cuaca maupun fenomena alam lainnya.

“Bahwa adanya fenomena-fenomena ini adalah tanda-tanda alam dari sang Pencipta yang mestinya kita ambil pelajaran serta hikmahnya. Disarankan melihat gerhana Matahari dengan filter Matahari, sehingga tidak secara langsung radiasi sinar ini mengenai mata kita,”katanya dilansir Prasetya UB, Rabu (22/3/2023).

Meski berbagai dampak yang mungkin terjadi karena fenomena gerhana Matahari, GMT 2023 juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia. Terutama bagi anak-anak untuk mempelajari sains.

Manfaat lain yang bisa diambil adalah gerhana Matahari dapat menjadi ladang wisata untuk mengunjungi spot-spot pengamatan gerhana.

Cara Mengamati Gerhana Matahari 2023
Untuk menjaga keamanan, pastikan detikers mengamati gerhana Matahari dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari ataupun kamera DSLR yang dilengkapi filter Matahari.

Baca Juga:  Mayat yang ditemukan tergeletak di Jalan Lintas Nasional Lhokseumawe Terungkap

Pastikan jangan pernah melihat langsung ke arah Matahari dengan mata atau alat bantu optik seperti binokuler maupun teleskop. Hal tersebut tidaklah benar.

Karena satu persen permukaan Matahari yang masih bersinar memiliki intensitas 10 ribu kali lebih terang daripada Bulan purnama. Dengan demikian, melihatnya secara langsung dapat mengakibatkan gangguan dan kerusakan pada jaringan halus mata.

Bila detikers tak memiliki alat yang memadai untuk memantau GMT 2023, ada satu cara yang mudah dilakukan.

Yaitu dengan mengamatinya melalui proyeksi bayangan Matahari ke lapisan permukaan tertentu. Contohnya melalui ruang di antara daun dan pohon.

Celah ini akan menjadi lubang alami yang dapat digunakan untuk memproyeksikan bayangan Matahari di permukaan tanah atau lantai. Dan satu hal yang pasti adalah aman!

Jadi, siap memantau gerhana Matahari 20 April 2023 mendatang? Jangan lewatkan kesempatan langka ini ya!

(m/c)

Berita Terkait

Isu Perselingkuhan Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Heboh Lagi, Fans Sibuk
BKSDA Aceh tutup kunjungan ke Tugu Nol Kilometer di Pulau Weh Sabang
Birahi Sudah di Ubun-Ubun Kakek Bejat Cabuli Bocah 8 Tahun
 Timnas Jepang: Skuad Eksperimen Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Asisten Pemerintahan Abdya Buka Manasik Haji di Mesjid Agung Baitul Ghafur
Mualem dikabarkan sakit, jalani pemeriksaan kesehatan di Singapura
Gunung di Aceh TTS: Tebak-Tebakan Seru untuk Uji Pengetahuan Geografi
Hotel UKM Banda Aceh: Penginapan Nyaman dan Murah untuk Pebisnis dan Wisatawan

Berita Terkait

Sabtu, 24 Mei 2025 - 19:27 WIB

Isu Perselingkuhan Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Heboh Lagi, Fans Sibuk

Sabtu, 24 Mei 2025 - 18:10 WIB

BKSDA Aceh tutup kunjungan ke Tugu Nol Kilometer di Pulau Weh Sabang

Jumat, 23 Mei 2025 - 08:29 WIB

Birahi Sudah di Ubun-Ubun Kakek Bejat Cabuli Bocah 8 Tahun

Kamis, 22 Mei 2025 - 23:44 WIB

 Timnas Jepang: Skuad Eksperimen Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:26 WIB

Asisten Pemerintahan Abdya Buka Manasik Haji di Mesjid Agung Baitul Ghafur

Berita Terbaru