Mercinews.com – Houthi Yaman dari gerakan Ansar Allah, bersama dengan Islam Irak, menyerang kapal-kapal di pelabuhan Haifa di Israel.
Hal ini diumumkan pada Kamis tanggal 6 Juni 2024 oleh perwakilan militer gerakan tersebut, Yahya Saria.
“Pernyataan Angkatan Bersenjata Yaman tentang pelaksanaan dua operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam Irak. Yang pertama ditujukan terhadap dua kapal yang mengangkut peralatan militer ke pelabuhan Haifa,” demikian pesan yang diposting di jejaring sosial X (sebelumnya Twitter).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tercatat, serangan kedua dilakukan terhadap sebuah kapal yang melanggar “keputusan yang melarang masuk ke pelabuhan Haifa.”
Sebelumnya, pada 3 Juni, Houthi menyerang sasaran militer di Eilat Israel dengan rudal balistik baru Palestina.
Saria kemudian mengatakan bahwa rudal tersebut pertama kali digunakan dalam serangan dan operasinya berhasil.
Sebelumnya, pada tanggal 1 Juni, Kantor Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) di bawah Angkatan Laut negara tersebut melaporkan adanya ledakan di Laut Merah di lepas pantai Yaman.
Menurut departemen, ledakan itu terekam oleh sebuah kapal yang letaknya sangat jauh dari lokasi kejadian.
Pada hari yang sama, Saria melaporkan serangan lain terhadap kapal induk Amerika Dwight D. Eisenhower di Laut Merah, serta lima serangan lainnya.
Kelompok Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November tahun lalu untuk memprotes tindakan Israel di Jalur Gaza.
Pada malam tanggal 12 Januari, sebagai tanggapan atas tindakan mereka, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman.
Gedung Putih mengatakan serangan terhadap wilayah yang dikuasai pergerakan di negara itu bersifat defensif.
Pada saat itu juga diklaim bahwa serangan tersebut dilakukan untuk melindungi pengadilan internasional.
Rekaman Houthi meluncurkan rudal balistik buatan sendiri ke sasaran militer Israel di wilayah Umm al-Rash di Palestina selatan.
(m/c)