Begini Nasib TikTok di Amerika Serikat, Dijual atau Mati

Sabtu, 27 April 2024 - 12:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya menandatangi undang-undang yang bisa mengarah pada larangan penggunaan TikTok secara nasional. Efek dari undang-undang itu, TikTok diberikan waktu satu tahun untuk menentukan ketentuan yang ada.

Dikutip USA Today, Sabtu (27/4/2024), perusahaan induk TikTok dari Tiongkok, memiliki waktu hingga satu tahun untuk menjual operasinya di AS. Jika tidak dijual maka TikTok akan jadi aplikasi terlarang dan harus menghilang dari toko kelontong digital milik Apple dan Google.

Masa waktu satu tahun itu justru cukup panjang. Sebelumnya AS justru mendesak Bytedance dalam waktu enam bulan ke depan harus menjual TikTok.

“Kami pikir setahun adalah waktu yang cukup bagi investor potensial untuk maju melakukan kajian akhir dan untuk pengacara menggambar dan menyelesaikan kontrak,” kata Senator Maria Cantwell, Ketua Komite Perdagangan, Sains, dan Transportasi Senat AS.

Namun, kemungkinan besar undang-undang ini akan menghadapi tantangan hukum dari TikTok dan pendukungnya serta resistensi pemerintah dari Beijing. Artinya larangan tersebut mungkin akan memakan waktu lebih lama dari satu tahun untuk diberlakukan, seperti yang dilaporkan oleh USA Today.

“Hukum yang tidak konstitusional. Kami akan menantangnya di pengadilan. Kami yakin fakta dan hukum berada di pihak kami, dan pada akhirnya kami akan menang,” tulis keterangan resmi TikTok.

Baca Juga:  Apa Itu Turbulensi Pesawat? Begini Penjelasan Lengkapnya

Sementara Enquirer menyebutkan alasan mengapa TikTok dilarang d AS. Hal itu dipicu adanya dugaan adanya potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh platform tersebut.

Pada November 2022, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada Kongres bahwa dia sangat prihatin pemerintah Tiongkok dapat menggunakan data yang dikumpulkan melalui TikTok.

Para pembuat undang-undang di AS bahkan menambahkan kontrol aplikasi yang dimiliki Beijing bisa berdampak buruk. Mereka diyakini dapat mengumpulkan data pengguna AS dan menyebarkan propaganda pemerintah Tiongkok.

Sayangnya analisa itu justru dipandang skeptis oleh masyarakat AS terutama kalangan muda. Mereka justru memanfaatkan TikTok sebagai aktivitas produktif dan berjualan.

Baca Juga:  Rusia Kirim Kapal Perang Rudal Supersonik ke Timur Tengah untuk Lindungi Iran

“Ironisnya, mereka tidak melihat apa yang dilihat Kongres. Mereka tidak pernah mengikuti briefing klasifikasi yang diadakan Kongres, yang telah lebih mendalam mengenai beberapa ancaman yang ditimbulkan oleh kontrol asing terhadap TikTok,” kata Mark Warner, Ketua Komite Intelijen Senat, di lantai Senat Selasa.

Di saat yang bersamaan TikTok mengaku tidak pernah diminta untuk memberikan data pengguna AS kepada pemerintah Tiongkok. Mereka malah mengeklaim tidak akan melakukannya jika memang diminta. []

Berita Terkait

Ngari! Ronaldo buat channel YouTube sendiri, apa Youtube sanggup membayarnya
Cristiano Ronaldo luncurkan saluran YouTube sendiri, sudah 8 juta lebih pengikut
Bos Facebook Mark Zuckerberg Makin Tajir, orang terkaya ke-4 di dunia
KPI Aceh dan DSI akan Tanggulangi Konten yang kian meresahkan di Tik Tok
Negosiasi Google dengan perusahaan keamanan siber Wiz telah gagal
Tiongkok luncurkan robot anjing yang bisa menembak senapan mesin dan penyembur api
Apa Itu Turbulensi Pesawat? Begini Penjelasan Lengkapnya
TikTok Tunjuk Sosok Kunci Ini Gagalkan Blokir Joe Biden di AS

Berita Terkait

Kamis, 22 Agustus 2024 - 05:59 WIB

Ngari! Ronaldo buat channel YouTube sendiri, apa Youtube sanggup membayarnya

Kamis, 22 Agustus 2024 - 05:09 WIB

Cristiano Ronaldo luncurkan saluran YouTube sendiri, sudah 8 juta lebih pengikut

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 15:31 WIB

Bos Facebook Mark Zuckerberg Makin Tajir, orang terkaya ke-4 di dunia

Senin, 29 Juli 2024 - 11:28 WIB

KPI Aceh dan DSI akan Tanggulangi Konten yang kian meresahkan di Tik Tok

Selasa, 23 Juli 2024 - 23:50 WIB

Negosiasi Google dengan perusahaan keamanan siber Wiz telah gagal

Berita Terbaru