Ahli Kubu Ganjar-Mahfud Anggap Prabowo Kalah di Aceh-Sumbar Hukuman Gabung Jokowi

Selasa, 2 April 2024 - 15:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Guru Besar UGM, Suharko, menganggap penurunan suara Prabowo Subianto di Aceh dan Sumatera Barat pada Pemilu 2024 gara-gara Prabowo bergabung ke kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suharko menganggap penurunan suara di dua daerah di mana Prabowo unggul dalam Pilpres 2014 dan 2019 seolah hukuman dari masyarakat di sana.

Hal itu disampaikan Suharko dalam sidang sengketa, di gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024). Mulanya, hakim konstitusi Daniel Y P Foekh meminta ahli dari Ganjar-Mahfud, Suharko, untuk menjelaskan terkait peran presiden dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Mungkin bisa bantu beri pengayaan dalam kaitan dengan peran presiden. Kalau tadi ahli uraikan ada kurang lebih 70 tingkat kepuasan masyarakat. Dalam proses pemilu, dua pemilu sebelumnya,” kata Daniel.

Daniel mengatakan ada perubahan suara Prabowo di Aceh dan Sumbar pada Pemilu 2024. Padahal, Prabowo diketahui unggul di Aceh dan Sumbar saat pemilu 2014 dan 2019.

“Ini ada anomali karena gini, dua pemilu sebelumnya baik di Sumbar maupun di Aceh itu dimenangkan oleh Pak Prabowo. Sebaliknya justri pemilu sekarang itu di dua tempat itu Pak Prabowo tidak menang. Ini ada anomali, kira-kira faktor apa? Apakah ada signifikan dengan faktor figur atau faktor lainnya?” tanya Daniel.

Baca Juga:  Jika Prabowo Pimpin RI: Rakyat Tak Perlu Bayar Rumah Sakit

Suharko, yang menjadi ahli untuk Ganjar Pranowo-Mahfud Md, menjelaskan peran Presiden Jokowi yang berdampak pada perubahan suara Prabowo di Aceh dan Sumatera Barat pada Pemilu 2024. Menurutnya, hal itu lantaran adanya persoalan ketokohan dari Prabowo.

“Saya kira ada anak wali di Sumatera Barat dan di Aceh, tetapi justru itu memperkuat variabel ketokohan,” ujarnya.

“Variabel ketokohan di Pemilu 2019 ketika Pak Prabowo menang di sana saya kira cukup kuat karena afiliasi atau identity oleh Pak Prabowo, saya kira mengarah kepada afiliasi muslim ya,” sambung dia.

Baca Juga:  PKS Ucapan Selamat ke Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres terpilih

Dia kemudian menyebut ada perubahan dari pandangan masyarakat di sana karena Prabowo memilih beralih mendukung pemerintahan Jokowi. Dia mengatakan dukungan atas ketokohan Prabowo itu pun beralih. Dia mengatakan hal itu seolah hukuman bagi Prabowo.

“Jadi pergeseran ini saya kira justru memperkuat variabel ketokohan tadi. Jadi masyarakat tidak diam tetapi juga berpikir secara kritis seolah-olah, mohon maaf, ini menghukum paslon nomor urut 2 karena dianggap mungkin beralih dukungan menuju pada Pak Jokowi yang dulu mungkin tidak menang di Sumatera Barat dan di Aceh,” tuturnya. []

Berita Terkait

Puan Maharani temui Prabowo-Jokowi dan SBY di retret kepala daerah
Ormas Gerakan Rakyat Berdiri Bareng Anies Baswedan, Ahok Punya Titipan Khusus
Pilgub Aceh, Mualem-Dek Fadh klaim menang 62 persen, Bustami-Fadhil menang 54,41 persen
Hasil Sementara hitung cepat Pilkada Jakarta Pramono-Rano Unggul di 50%
MPU Aceh keluarkan fatwa boleh memilih kotak kosong di Pilkada 2024
KIP Aceh Tengah akan Gelar Debat Publik Pertama Bupati dan Wakil Bupati
Trump Menang Pilpres, Presiden Prabowo Bakal Ke Amerika
Rawan Kecurangan, Forum LSM Perkuat Pantauan Pilkada Aceh Selatan

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:51 WIB

Puan Maharani temui Prabowo-Jokowi dan SBY di retret kepala daerah

Jumat, 28 Februari 2025 - 06:42 WIB

Ormas Gerakan Rakyat Berdiri Bareng Anies Baswedan, Ahok Punya Titipan Khusus

Kamis, 28 November 2024 - 11:18 WIB

Pilgub Aceh, Mualem-Dek Fadh klaim menang 62 persen, Bustami-Fadhil menang 54,41 persen

Rabu, 27 November 2024 - 20:40 WIB

Hasil Sementara hitung cepat Pilkada Jakarta Pramono-Rano Unggul di 50%

Selasa, 19 November 2024 - 19:37 WIB

MPU Aceh keluarkan fatwa boleh memilih kotak kosong di Pilkada 2024

Berita Terbaru