Banda Aceh, Mercinews.com – Setelah sempat nyaris sepi beberapa waktu, terutama setelah pergantian dari Azhari Cage kepada Suhendri.
Kantor Badan Reintegrasi Aceh (BRA) di Banda Aceh, Selasa kemarin, kembali heboh.
Ini bukan tanpa sebab. Maklum, beberapa mantan pasukan Inong Bale dari Aceh Utara dan Bireuen, “mengamuk” di kantor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejadian itu sudah beredar luas dan Viral di media sosial facebook, twiteer serta tik tok dengan rekaman video seorang perempuan (Inong Bale) sedang emosi dan marah.
Sumber mengungkap. Peristiwa itu berawal saat lima orang mantan pasukan Inong Bale tadi, mendatangi dan bertemu Ketua BRA Suhendri. Mereka bertanya tentang nasibnya untuk dapat bekerja pada badan tersebut.
Sebelumnya, mereka mengaku telah menyerahkan salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada Ketua KPA Pusat H. Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem.
Tapi hingga kini, mereka tak kunjung dapat bekerja di BRA,” ungkap sumber ini.
Namun, Ketua BRA mengaku tidak menerima KTP tersebut dari Mualem. Selanjutnya, mereka meminta agar Ketua BRA Suhendri menghubungi Mualem.
Begitupun, dalam dialog dengan Ketua BRA Suhendri sempat terjadi keteganggan, ketika Suhendri menyatakan bahwa, Mualem tidak mungkin mengurus masalah sekecil ini.
Lon lake meah bak awak droneh, kebijakan Mualem kon pada tingkat nyo. Nyo yang harus ta pahami bersama (saya minta maaf kepada kalian, kebijakan Mualem bukan pada tingkat ini. Ini yang harus kita pahami bersama),” jelas Suhendri.
Lantas, dijawab salah satu dari Inong Bale tadi. “Masalah jih uroe nyo, kamoe kajet ke bola bola ureueng agam. Neu pateh! Geuthat jra, ka 18 thon han ek kupike le.
Kamo ka deuk. (Masalahnya hari ini, kami sudah jadi bola bola dari laki-laki. Percayalah! Cukup lelah kami, sudah 18 tahun. Ndak sanggup lagi kami berpikir. Hari ini kami lapar,” ucap perempuan tadi, penuh emosi.
Lalu, seorang perempuan (temannya) menimpali. “Yang dipeutamong ureung ureueng sot sabe-sabe (yang dimasukkan orang itu-itu saja),” teriak mereka.
Seketika, prank! Kaki perempuan tersebut melayang ke arah meja kaca, persis di depan Ketua BRA Suhendri hingga pecah.
Lalu, beberapa pria di dalam ruang itu melerai perempuan tersebut, sambil membujuk perempuan ini agar tidak emosi.
Sekedar informasi. Inong Bale merupakan salah satu sayap militer Gerakan Aceh Merdeka (GAM), saat Aceh dilanda konflik bersenjata antara GAM dengan Pemerintah Indonesia.
Pasukan ini terinspirasi dari pejuang perempuan Aceh seperti, Laksamana Malahayati dan Cut Nyak Dhien, yang memimpin pasukan melawan penjajah Belanda. Mereka para janda yang ditinggal mati suami, karena syahid melawan Belanda.
Lantas, apa kata atau penjelasan dari Ketua BRA Suhendri? Saat dikonfirmasi media ini, dia mengaku sedang menerima tamu.
(m/c)