Banda Aceh, Mercinews.com – Kantor Wilayah Imigrasi Aceh mengusulkan agar adanya sebuah pulau untuk menampung pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke provinsi ujung barat Indonesia tersebut. Menyikapi hal itu, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah (Dek Fadh) mengatakan, Pemerintah Aceh akan meninjau dan melihat kembali usulan tersebut.
“Kami akan tinjau kembali, kehadiran Rohingya ini apakah membuat kami terbebani berat,” kata Dek Fadh pada awak media di lokasi Gudang Bulog Aceh, Selasa (25/2/2025).
Menurut Dek Fadh, secara manusiawi, selama ini masyarakat dan pihak terkait di Aceh sudah membantu dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kehadiran pengungsi Rohingya itu sendiri juga memiliki aturan.
“Saya mendapatkan laporan di sejumlah daerah, kehadiran mereka justru meresahkan,” ujarnya. Dek Fadh menyebutkan, hal ini memang tidak bisa dibiarkan. Namun, karena dirinya baru saja menjabat, maka dia nanti akan diambil langkah terbaik.
“Kalau itu yang menjadi terganggu bagi masyarakat, mungkin kami akan ambil sikap nanti,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, Kantor Wilayah Imigrasi Aceh mengajukan usulan untuk menyediakan pulau khusus sebagai solusi penampungan bagi pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke wilayah tersebut.
Dalam rapat bersama Komisi XIII DPR RI, Senin (24/2/2025), Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Aceh, Novianto Sulaksono, mengatakan, saat ini terdapat empat kamp pengungsian di Aceh yang menampung pengungsi Rohingya. Namun, kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh belakangan ini memicu reaksi penolakan dari masyarakat setempat.
Sebagai solusi, Novianto mengusulkan agar pengungsi Rohingya dapat ditempatkan di negara ketiga atau dipulangkan secara sukarela.
“Solusi lainnya adalah penempatan ke negara ketiga dan pemulangan sukarela, atau bisa juga mungkin dicarikan suatu pulau untuk bisa menampung mereka,” ujarnya. (*)