Tentara Israel siap invasi Rafah dalam 72 jam di Gaza selatan

Selasa, 30 April 2024 - 21:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Media Israel pada Selasa mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan tentara Israel siap menginvasi Rafah di Jalur Gaza selatan dalam waktu 72 jam jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai.

Situs berita Israel Ynet melaporkan bahwa Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi membenarkan rencana final serangan militer ke Rafah dengan rencana memindahkan warga sipil menuju wilayah di Jalur Gaza tengah.

Situs itu mengutip sebuah sumber tanpa menyebutkan nama bahwa tank-tank tentara Israel dan pasukan telah bersiap di perbatasan Gaza, dan siap menunggu lampu hijau untuk menyerang.

Situs itu menambahkan bahwa dalam 48 hingga 72 jam ke depan adalah waktu yang sangat penting dalam mencapai kesepakatan dengan kelompok Hamas atau memulai serangan terhadap Rafah.

Pada Senin (29/4/2024) media Israel mengatakan delegasi Israel dijadwalkan menuju Mesir untuk bertemu dengan pejabat keamanan Mesir sebagai upaya mencapai gencatan senjata di Gaza.

Mesir juga telah membenarkan pada Senin bahwa ada usulan baru untuk gencatan senjata di Jalur Gaza yang diblokade.

Baca Juga:  Sejumlah Negara Sebut, Gaza menunjukkan kegagalan sistem internasional

“Ada usulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi.

Mesir menjadi tuan rumah perundingan ekstensif dengan delegasi Israel dan Hamas yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza.

Rafah merupakan kawasan terakhir di wilayah kantung dimana Israel belum secara resmi mengumumkan masuknya pasukannya untuk melanjutkan serangan gencar terhadap warga Palestina.

Baca Juga:  Rusia, Iran dan China Latihan Militer Bersama di Teluk Oman

Hamas diperkirakan menyandera dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menahan 9.100 warga Palestina di penjara-penjara mereka.

Hamas menuntut diakhirinya serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayahnya sebagai imbalan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv.

Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak. []

Berita Terkait

Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB
Spanyol dan Italia Kerahkan Kapal Perang untuk Kawal Armada Gaza
Mahmoud Abbas: Palestina Tidak Akan Menyerah di Tengah Penderitaan
Presiden Prabowo Mengembalikan Peran Aktif Indonesia di Fora Internasional
Bantuan Kemanusiaan dari NGO untuk Palestina Perlu Ditingkatkan
TETO: Sudut Pandang Berkontribusi Besar Kenalkan Taiwan ke Publik Indonesia
Taiwan Travel Fair 2025 Hadir di Jakarta: Promosi Wisata Romantis dan Ramah Muslim
Darah Jurnalis di Gaza, Seruan Solidaritas Menggema dari Jakarta

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 22:32 WIB

Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Jumat, 26 September 2025 - 11:27 WIB

Spanyol dan Italia Kerahkan Kapal Perang untuk Kawal Armada Gaza

Kamis, 25 September 2025 - 22:16 WIB

Mahmoud Abbas: Palestina Tidak Akan Menyerah di Tengah Penderitaan

Senin, 22 September 2025 - 21:29 WIB

Presiden Prabowo Mengembalikan Peran Aktif Indonesia di Fora Internasional

Senin, 8 September 2025 - 23:43 WIB

Bantuan Kemanusiaan dari NGO untuk Palestina Perlu Ditingkatkan

Berita Terbaru

Muktamar ke-10 PPP di Ancol Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025) berakhir dengan keputusan aklamasi yang menetapkan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum periode 2025-2030.(Foto: istimewa)

Nasional

Aklamasi di Tengah Ricuh, Mardiono Kembali Pimpin PPP

Sabtu, 27 Sep 2025 - 23:11 WIB