Aceh Utara, Mercinews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia (CM) Aceh Utara menangani 614 kasus gagal ginjal kronis sepanjang 2022.
Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Cut Meutia Aceh Utara, Harry Laksamana mengatakan, secara keseluruhan dari 614 kasus yang ditangani, terdiri dari 338 perempuan dan 276 laki-laki.
Dan diantaranya 68 orang meninggal dunia. “Rata-rata penyebab terjadinya gagal ginjal ini, karena mengkonsumsi obat-obatan berlebihan, dan adanya penyakit penyerta lainnya seperti metabolic, hipertensi, infeksi pada ginjal, dan diabetes, akhirnya mengakibatkan ginjal tidak berfungsi,” kata Harry seperti dilansir Ajnn, Kamis, (23/2/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Harry menambahkan, dari kasus yang ditemui juga terdapat satu anak perempuan berumur 17 tahun mengalami gagal ginjal kronis, yang diakibatkan oleh seringnya mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
Lanjut harry, berdasarkan data yang dilihat penderita gagal ginjal didominasi usia 44 hingga 64 tahun, namun juga didapatkan empat kasus umur empat hingga 14 tahun.
“Hal pertama sekali kita obati penyebab terjadinya gagal ginjal, seperti obati dulu anemianya, diabetes dan lainnya,” ujarnya.
Dikatakan Harry, apabila dilihat dari persentasenya kasus tersebut sudah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana gagal ginjal kronis menduduki posisi urutan kedua, sedangkan kini berada di posisi keempat dari 10 penyakit terbesar yang ditangani, serta dirawat di RSUD Cut Meutia.
Menurutnya, ada beberapa gelaja yang ditimbulkan ketika seseorang menderita gagal ginjal, hal tersebut akan terlihat melalui raut wajah seseorang terlihat pucat, anemia, gangguan pada tubuhnya, pendarahan pada saluran makan, pembekakan tubuhnya yang dapat dilihat seperti wajah atau kaki, serta dapat dilihat dari warna urine.
“Seperti pasien gagal ginjal yang saat ini masih melakukan rawat jalan di RSUDCM, dalam sepekan sekali diharuskan melakukan cuci darah,” tuturnya.
Sementara itu, kata Harry, ginjal adalah organ yang paling ramah meskipun dengan adanya 15 persen dari 100 persen fungsi ginjal, manusia masih dapat hidup.
Namun sangat disayangkan, ketidakpedulian masyarakat sendiri dalam menjaga fungsi ginjal, hal tersebut terlihat ketika mengkonsumsikan makanan yang tidak jelas, banyaknya minum obat-obatan tanpa resep dokter, meminum air berwarna warni, dan lainnya yang menyebabkan fungsi ginjal terhenti.
Oleh karena itu, Harry berharap, khususnya kepada masyarakat, di Puskesmas saat ini sudah ada Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), dimana masyarakat dapat mengecek gula, hipertensi, dan kesehatan lainnya. Sehingga, nanti dapat diketahui apabila terdapat sakit dan segera ditangani atau diobati.
“Sangat disayangkan apabila dua ginjal kita itu tidak lagi berfungsi, sehingga harus melakukan cangkok.
Itu karena ginjalnya tidak dijaga, padahal jangankan hidup dengan satu ginjal, jika dipersentasekan sekitar 15 persen fungsi ginjal saja masih bisa hidup,” pungkasnya Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman mengatakan, Aceh Utara termasuk daerah dengan penduduk terbanyak, tentunya masyarakat yang mengalami sakit juga tinggi.
Kemudian, tambah Iman, di Aceh Utara juga memiliki rumah sakit rujukan, bahkan warga di luar daerah tersebut juga berobat ke rumah sakit itu.
“Mengenai penyakit gagal ginjal, dipacu karena ada faktor lainnya yang beresiko, seperti hipertensi, diabetes melitus, terlebih faktor potensi terjadinya hipertensi dan diabetes mellitus tinggi di Indonesia. Jadi, kita harus hidup dengan pola hidup sehat,” kata Iman
Iman menambahkan, ada beberapa penyebab terjadinya gagal ginjal, salah satunya adalah sepertiga darah yang keluar dari jantung itu masuk ke ginjal.
“Pada saat darah keluar, apabila jantung tidak sehat maka ginjalnya sudah pasti tidak sehat,” ungkapnya.
Lanjutnya, mengenai jantung yang tidak sehat juga disebabkan banyak faktor, salah satunya hipertensi.
Maka sangat disarankan untuk masyarakat Aceh khususnya yang diatas 40an ke atas, untuk melakukan cek kesehatan, apalagi yang di desa itu ada Posbimdu, seharusnya kegiatan tersebut harus dimanfaatkan.
“Selain melakukan cek kesehatan, kita juga harus mengatur antara pola makan dan aktivitas, untuk aktivitas yang berlebihan juga perlu diimbangi dengan makanan, hindari stres, merokok, minum air putih yang cukup, apalagi air putih itu sangat mempengaruhi kinerja tubuh kita,” pungkasnya.(*)