MER-C Indonesia: Perlindungan Hak Anak Pengungsi Harus Jadi Prioritas

Kamis, 20 Februari 2025 - 17:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dok Mer-c

Foto: dok Mer-c

Banda Aceh, Mercinews.com – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengirimkan perwakilannya dari cabang Medan untuk mengikuti Pelatihan “Perlindungan Hak-hak Anak dalam Konteks Kedaruratan dan Penanganan Pengungsi Luar Negeri” yang digelar oleh Yayasan Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia.

Pelatihan ini digelar selama dua hari, 11-12 Februari 2025 di Banda Aceh dan diikuti oleh sejumlah perwakilan dari lembaga kemanusiaan dan advokasi HAM.

Manajer Operasional MER-C Medan Ade Andrian, S.Kep., Ns., M.Kep mengatakan, materi pokok dalam pelatihan ini yaitu konvensi hak anak, perlindungan anak, memahami kerentanan anak, dukungan psikososial, pencegahan kekerasan pada anak, sistem rujukan manajemen layanan terpadu, dampak kekerasan pada anak dan manajemen kasus.

Ia mengatakan, dalam proses pelatihan peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk membahas resiko dan mitigasi dalam penanganan pengungsi luar negeri utamanya pada anak.

“Resiko dan mitigasi dalam pembahasan mulai dari resiko dan mitigasi sebelum mendarat, resiko dan mitigasi di pos sementara, dan resiko serta mitigasi saat dipindahkan ke tempat pengungsian,” ujarnya.

Baca Juga:  Keuchik se-Abdya Bakal Beli Kendaraan Yamaha Nmax sumber anggaran dana desa

Dalam sesi diskusi, Ade Andrian juga menyampaikan gagasan untuk dijadikan pertimbangan pelatihan ini.

Pertama, MER-C mendorong adanya peraturan dari pemerintah minimal di daerah, untuk mendukung seluruh hak asasi manusia pengungsi dapat terpenuhi utamanya pada anak-anak.

“Peraturan tersebut nantinya dapat mendukung kerja lintas sektor agar ada arahan yang jelas setidaknya dari gubernur, bupati, camat, kepala desa, kepala dusun hingga sampai pada lapisan masyarakat, dan seluruh sektor yang menangani pengungsi,” kata Ade.

Baca Juga:  Kronologi Nazila Gadis Asal Aceh Utara yang Dikabarkan Hilang, Sudah Ditemukan

Ia juga menekankan pentingnya pembuatan SOP dalam setiap fase pengungsi, baik saat baru tiba, saat di pos pengungsian serta saat dilakukan perpindahan.

Lebih lanjut ia mengatakan, menyiapkan gizi sesuai dengan kelompok usia anak, ketika janin dalam kandungan juga harus disiapkan makanan dan vitamin untuk ibu hamilnya, begitupun anak usia di bawah 6 bulan.

“Ketika anak usia delapan bulan akan berbeda kebutuhan gizinya dengan anak lima tahun, maka gizi untuk setiap kelompok umur juga peru diperhatikan,” tuturnya.(*)

Berita Terkait

Mualem dikabarkan sakit, jalani pemeriksaan kesehatan di Singapura
Seosok Mayat Remaja Ditemukan di Gampong Meuko Baroh Pidie Jaya
Arab Saudi dan Palestina Rayakan Idul Fitri 1446 hijriah Hari Ini
Sekjen Partai Aceh Abu Razak Meninggal Dunia di Mekkah
Sambut delegasi UEA, Muzakir Manaf tawarkan ragam potensi investasi di Aceh
Banjir Bekasi, Air di Perum Pondok Gede Permai Jati Asih mencapai 8 meter
Pemkab Aceh Timur Instruksikan rumah makan wajib tutup selama Ramadhan
SDIT Darul Athfal Kebon Jeruk Serahkan Donasi Palestina Kepada MER-C

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:08 WIB

Mualem dikabarkan sakit, jalani pemeriksaan kesehatan di Singapura

Sabtu, 12 April 2025 - 16:24 WIB

Seosok Mayat Remaja Ditemukan di Gampong Meuko Baroh Pidie Jaya

Minggu, 30 Maret 2025 - 14:45 WIB

Arab Saudi dan Palestina Rayakan Idul Fitri 1446 hijriah Hari Ini

Rabu, 19 Maret 2025 - 13:36 WIB

Sekjen Partai Aceh Abu Razak Meninggal Dunia di Mekkah

Senin, 10 Maret 2025 - 13:31 WIB

Sambut delegasi UEA, Muzakir Manaf tawarkan ragam potensi investasi di Aceh

Berita Terbaru