Banda Aceh, Mercinews.com – Illiza Sa’aduddin Djamal resmi menyatakan maju sebagai calon Wali Kota Banda Aceh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 November mendatang.
Ia mendaftar sebagai kandidat bakal calon (bacalon) wali kota Banda Aceh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Banda Aceh, Jumat, (24/5/2024).
Kedatangan Illiza disambut Ketua DPC PPP Banda Aceh, Asnawi M. Amin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Usai memberikan sambutan Iliza menyatakan resmi bertarung dalam Pilkada Walikot Banda Aceh 2024 disertai dengan penyerahan formulir pendaftaran.
Keputusan Bunda Illiza, panggilan akrab mantan Wali Kota Banda Aceh yang menjabat pada 2007-2017 itu didasari pada kenyataan bahwa sepeninggalnya, Kota Banda Aceh didera oleh berbagai persoalan yang perlu segera dibenahi.
“Kota Banda Aceh saat ini memiliki banyak persoalan yang harus dibenahi baik tata kelola pemerintahan, pelayanan serta penerapan syariat Islam.
Dia mengaku maju kembali pada Pilkada kali ini untuk membenahi ibu kota Provinsi Aceh yang disebutnya masih sangat membutuhkan perhatian untuk dapat ditata kembali,” kata Bunda Illiza kepada awak media singkat.
Ia mengatakan, selain itu, meskipun masyarakat disebut sempat meminta didirinya maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Aceh. Namun Illiza mengaku untuk saat ini memilih kembali ke Banda Aceh. Jika dirinya realistis dan tidak muluk-muluk.
Illiza mengatakan alasan maju sebagai Bacalon Wali Kota Banda Aceh karena banyaknya permintaan dari para tokoh partai dan rekan lainnya.
Selain itu, dirinya juga berniat untuk memperbaiki kembali penerapan syariat Islam di Banda Aceh serta melakukan pembenahan tata kelola pemerintahan.
Menurutnya, saat ini kondisi tatanan pemerintah kota sedang tidak baik-baik saja, sehingga dibutuhkan perhatian lebih agar dapat dapat membawa Banda Aceh lebih baik kedepannya.
Illiza menanambahkan, dirinya ingin memberikan perhatian khusus untuk pelaku UMKM yang saat ini sudah mulai tumbuh di Kota Banda Aceh.
Ia juga menghidupkan kembali kolaborasi kerjasama antar daerah yakni Banda Aceh, Sabang, Jantho (Basajan) yang pernah digagas supaya pariwisata dan ekonomi masyarakat kembali bangkit.
Kehadiran Illiza Sa’aduddin Djamal dalam meramaikan kontestasi Pilkada Wali Kota Banda Aceh setidaknya telah memberikan warna politik di kota serambi mekah yang kian dinamis.
Illiza mengaku telah merapat ke sejumlah partai untuk menjadi menjadi kandidat Bakal Calon Wali Kota Banda Aceh.
Seperti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, dan Partai Golongan Karya (Golkar) untuk mendapatkan dukungan.
Bahkan ia juga bakal merapat ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendapatkan restu menjadi orang nomor satu di ibu kota Provinsi Aceh.”
Illiza Sa’aduddin Djamal
Tempat & Tanggal Lahir
Banda Aceh, Indonesia, 31 Desember 1973
Karir
Wali Kota Kota Banda Aceh
Pendidikan
Strata – ISTIM (2009)
Detail Tokoh
Illiza Sa’aduddin Djamal merupakan walikota Banda Aceh yang lahir di Banda Aceh pada 31 Desember 1973. Walikota Banda Aceh yang menjabat sejak 16 Juni 2014 ini pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Banda Aceh sejak 19 Februari 2007 hingga 17 Februari 2014 dan Plh. Walikota Banda Aceh yang menjabat sejak 17 Februari 2014 hingga 16 Juni 2014.
Lulusan STIM Bandung ini mengawali karir politiknya sebagai anggota DPR Kota Banda Aceh (2004 s/d 2006), kemudian berkat kinerjanya yang gemilang ia pun dipromosikan menjadi Wakil Wali Kota Banda Aceh (19 Februari 2007 s/d 4 Juli 2012) dan Wakil Wali Kota Banda Aceh (4 Juli 2012 s/d 17 Februari 2014).
Pada Pemilu 2019 lalu, Illiza Sa’aduddin Djamal juga jadi satu-satunya wanita Aceh yang masuk ke Senayan Menjadi Anggota DPR RI Asal Aceh.
Pada Pemilu 2024 Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal Gagal, Caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Dapil Aceh I berhasil terpilih kembali sebagai Anggota DPR-RI dengan perolehan 111.389 suara badan dan 137.835 suara sah partai.
Namun, sayangnya Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal gagal menuju ke Senayan, akibat PPP tidak mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
(*)