Aceh Timur, Mercinews.com – Setelah didesak oleh warga Desa Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, akhirnya 183 warga Rohingnya yang masuk ke desa itu dipindahkan ke Pidie.
Warga Rohingnya itu dipindahkan pada Selasa, (28/3/2023) sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan enam unit bus sekolah ke penampungan di Kabupaten Pidie.
Pemindahan tersebut dilakukan setelah memalui diskusi panjang antara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dengan Kabupaten Pidie yang di fasilitasi oleh Organisai Internasional untuk Migrasi (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keuchik Matang Peulawi, Safwadi, mengaku sangat lega dengan dipindahnya imigran Rohingya dari desanya tersebut.
Jika tidak, kata Safwadi, maka akan berdampak kurang baik bagi kehidupan sosial masyarakat di desanya, apalagi lokasi penampungan 183 Rohingnya berada di tengah-tengah desa yang padat penduduk.
“Allhamdulilah, pemerintah merespon permohonan kami untuk memindahkan sebanyak 183 imigran Rohingnya yang setelah kurang lebih berada di desa kami selama 24 jam,” katanya.
Camat Peureulak, Nasri, mengatakan sejak pukul 22.30 WIB enam unit bus sekolah dari Dinas Perhubungan Aceh Timur sudah standby di desa Matang Peulawi untuk mengangkut 183 Rohingnya tersebut ke penampungan di Kabupaten Pidie.
Pemindahan dilakukan setelah terjadi koordinasi antara pemerintah Aceh Timur dengan Pidie,” kata Nasri.
Sebelumnya 183 imigran Etnis Rohingya mendarat di Pantai Kuala Gampong Matang Pelawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, pada Senin, (27/3/202), sekitar pukul 02.30 WIB.
Keuchik Matang Pelawi, Safwadi mengatakan, para imigran tersebut datang menggunakan kapal motor kayu.
Saat akan tiba di darat, mereka berenang ke bibir pantai. “Sehingga kondisi pakaian mereka semua basah,” kata Safwadi,
Awalnya dikatakan Safwadi, warga tidak ada yang mengetahui 183 orang Etnis Rohingya mendarat di desa mereka. Warga baru mengetahui ketika ada beberapa imigran yang mendatangi masjid.
Baru mengetahui ketika sebanyak lima Rohingya setelah turun dari bout atau kapal langsung berjalan ke mesjid desa dan beberapa masyarakat sedang tadarus langsung menghubungi saya,” jelas keuchik Matang Peulawi.
Setelah menurunkan ratusan Rohingya di Pantai Kuala Matang Peulawi, kapal yang membawa para imigran tersebut langsung kembali melaut.
Safwadi telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta aparat keamanan untuk membantu pengamanan dan pendataan.
“Pagi ini, kesemua Rohingya telah diisolasi di ruangan balai desa untuk mencegah terjadinya penularan penyakit serta kabur dari penampungan sementara,” ucapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari lokasi penampungan sementara, para imigran terdiri dari 96 laki-laki dewasa, 60 perempuan dewasa, lima anak-anak wanita dan 22 anak-anak laki-laki.
(*)