Lhoksukon, Mercinews.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menegur Kepala Desa Jeumpa Glumpang, saat berkunjung ke Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Rabu (29/5/2024).
Teguran itu disampaikan Risma usai seorang warga menghampirinya dan mengeluh soal sulitnya mendapatkan air bersih selama beberapa tahun terakhir.
“Sedih kali kami di sini bu, sudah beberapa tahun irigasinya tidak ada,” ucap warga kepada Risma. Risma yang sebelumnya sedang berbicang dengan kepala desa, langsung menanggapi keluhan warga tersebut. Dia menanyakan maksud kesulitan air bersih yang dikeluhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Irigasi untuk apa? Irigasi untuk pertanian?” tanya Risma. “Iya, sumber air,” sahut warga tersebut. Kepala Desa Jeumpa Glumpang Mahdi kemudian menjelaskan kepada Risma bahwa warga di desa kerap mengalami gagal panen akibat kekurangan air.
Sebagian di antaranya bahkan terpaksa berhenti beraktivitas di sawah akibat situasi ini. “Jadi kemarin sempat macet ke sawah orang itu, karena air tidak ada,” kata Mahdi.
Saat ini, lanjut Mahdi, fasilitas irigasi untuk warga di Desa Jeumpa Glumpang masih dalam proses perencanaan pembangunan oleh Kementerian PUPR.
Namun, Mahdi belum mengetahui secara pasti progres rencana pembangunan untuk mengatasi krisis air bersih di desanya.
Kepala desa tersebut justru meminta Kementerian Sosial (Kemensos) membantu menyediakan fasilitas sumur bor, sebagai solusi sementara mengatasi krisis air.
“Iya ibu, kami sudah lama memang tidak ada air. Kalau misalnya seperti Pak Kuechik (Kades) bilang bisa pakai sumur bor itu, setidaknya bisa mengaliri dulu sebagian di sini,” kata warga.
“Kalau sumur bor nanti saya kerjakan, tapi kan harus ada tampungan. Kalau ada itu, selain sumur bor tadi nanti dibuat tampungan. Jadi ketika suatu waktu butuh, itu bisa digunakan,” sahut Risma.
Risma kemudian menegaskan bahwa bantuan irigasi air menjadi salah satu janjinya untuk Desa Jeumpa Glumpang. Namun, dia juga mengingatkan pentingnya peran aktif seorang Kades.
Menurut Risma, Mahdi seharusnya lebih peka terhadap kondisi masyarakat dan mendengarkan setiap keluhan warga, agar bisa segera mencari solusi. Apalagi, krisis air sudah terjadi sejak lama.
“Memang susah loh (jadi pemimpin) kan kamu dipilih juga. Nanti, di akhirat kamu enggak bisa masuk lho. Ini tuh tanganku sampai patah, karena untuk membela rakyatku,” tutur Risma kepada Mahdi.
“Suara rakyat itu suara Tuhan. Jadi kita harus cek, sampai mana dan kapan jadinya? Supaya mereka punya harapan,” pungkasnya. (mc)