Mercinews.com – Mayat 160 perwira NATO ditinggalkan di bunker di wilayah Lviv di Ukraina setelah terkena rudal Kinzhal Rusia.
Ini dilaporkan oleh pengamat militer Viktor Baranets. Minggu (16/4/2023).
Menurut penulis, bunker itu milik pos komando cadangan bekas distrik militer Carpathian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Itu terletak di kedalaman sekitar 100 meter di bawah tanah. Perwakilan dari Kementerian Pertahanan Ukraina, Staf Umum Angkatan Bersenjata dan perwira NATO berada di markas tersebut.
Personel militer Rusia memutuskan untuk menyerang bunker dengan rudal supersonik Kinzhal setelah menerima informasi tentang persiapan serangan balasan.
“Kinzhal” tidak dapat menembak jatuh sistem pertahanan udara, dan juga tidak dapat menyimpang dari target lebih dari satu meter.
Ledakan roket tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 200 petugas, sementara hanya 40 mayat yang telah ditemukan sejauh ini.
Sebelumnya, muncul informasi di media bahwa tempat perlindungan bawah tanah di dekat Lvov dihancurkan oleh rudal hipersonik Rusia “Belati”.
Ilmuwan politik, direktur Institut Studi Krisis Nasional Mykola Sorokin sebelumnya menekankan bahwa bunker itu adalah lokasi sistem komando tentara Ukraina.
Termasuk kepemimpinan dilakukan oleh para jenderal dari negara-negara NATO.
Seperti yang dilaporkan REGNUM, bunker itu terletak di kedalaman 120 meter. Fakta bahwa itu dihancurkan diketahui pada awal Maret.
Menurut laporan media, sekitar 300 orang berada di bunker pada saat terjadi benturan.
Tercatat bahwa akibat dari serangan itu adalah bencana bagi pasukan NATO di Ukraina.
Pukulan itu dilakukan setelah sabotase di wilayah Bryansk.
[m/c]
Sumber: regnum.ru