Tank Canggih Inggris dan Jerman Tiba di Ukraina, Tapi Belum bisa digunakan

Sabtu, 1 April 2023 - 19:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Tank tempur berteknologi canggih buatan Jerman dan Inggris, yaitu Leopard 2 dan Challenger 2, telah tiba di Ukraina. Tapi diprediksi, tank ini tidak akan langsung bisa dikerahkan untuk melawan Rusia. Kenapa demikian?
Seperti diberitakan, 18 unit tank tempur Leopard 2 dikirim usai tentara Ukraina dilatih bagaimana menggunakannya. “Saya yakin tank itu akan memberikan kontribusi yang menentukan,” cetus Menhan Jerman, Boris Pistorius.

Di saat yang bersamaan, Menhan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengumumkan di Twitter tentang kedatangan Challenger 2. Dia pun berterima kasih pada PM Inggris Rishi Sunak dan Menhan Ben Wallace. “Mesin yang fantastis ini akan segera memulai misi pertempuran mereka,” tulis Oleksii.

Baca Juga:  Marine Le Pen mengancam akan menghentikan bantuan ke Ukraina dan kritik Mbappe

Akan tetapi seperti dikutip detikINET dari Newsweek, Jumat (31/3/2023) dua jenis tank canggih yang sudah lama didambakan Ukraina itu kemungkinan tidak bisa langsung melakukan operasi militer. Sebab, ada faktor cuaca yang menyulitkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyak area di Ukraina saat ini masih berselimutkan lumpur. Ukraina memang dikenal banyak lumpur pada musim seperti ini dan menyulitkan pergerakan kendaraan perang, apalagi tank yang berat.

Baca Juga:  India tidak akan hadiri konferensi tingkat tinggi di Swiss terkait Ukraina

“Cuacanya sedang buruk untuk tank semacam itu, yang mana mereka terlalu berat bobotnya. Mereka akan terjebak di lumpur. Tidak masuk akal untuk menggunakannya sekarang,” cetus Marina Miron, peneliti di King’s College London.

Ukraina sepertinya tengah menunggu, sampai tanahnya menjadi solid sebelum melancarkan serangan, yang akan termasuk serangan tank dan lainnya. Walau datangnya bulan Maret, tidak berarti akan langsung digunakan di bulan Maret juga,” cetus Mark Cancian dari Center for Strategic and International Studies.

Baca Juga:  Pentagon mulai membeli buku-buku tentang strategi militer Rusia dan Putin

Namun justru karena itu, Ukraina bisa diuntungkan karena bisa lebih banyak berlatih sebelum menghadapi Rusia di medan yang sesungguhnya. Tank ini mungkin nantinya akan digunakan untuk serangan balik ke posisi-posisi Rusia.

(*)

Berita Terkait

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka
MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:19 WIB

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Berita Terbaru

Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)

Olahraga

Hasil Bahrain Vs Indonesia: Skor Imbang 2-2, Gol Menit Akhir

Jumat, 11 Okt 2024 - 01:19 WIB