LANGSA, Mercinews.com – Warga Kota Langsa yang berminat menjadi tenaga kerja indonesia (TKI) ke negara Jepang yang dibuka oleh Pemko Langsa bekerjasama dengan PT Innovam Global Indonesia cukup tinggi.
“Pendaftaran sebagai TKI ke Jepang sudah mulai dibuka sejak bulan Ramadhan lalu,” ujar Junaidi, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnkker) Kota Langsa, kepada Serambinews.com, Selasa (16/4/2024).
Menurut Junaidi didampingi Kabid Naker, Wirawati, sampai saat ini jumlah warga Langsa yang mendaftar ke Disnaker Kota Langsa untuk bekerja ke negara Jepang sudah mencapi 200 orang lebih
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sampai saat ini jumlah yang mendaftar ke Disnaker Kota Langsa sudah ada sekitaran 200 orang lebih,” ujar Wira.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menggagas program persiapan pengiriman tenaga kerja ke Jepang, setelah dilalukan penandatangan nota kesepakatan bersama dengan PT Innovam Global Indonesia.
Isi nota kesepakatan bersama antara Pemko Langsa dan PT Innovan Global Indonesia, adalah tentang pelaksanaan program pelatihan bahasa Jepang bagi calon pekerja ke Jepang dalam wilayah Kota Langsa.
Penandatangan dilakukan oleh Pj Wali Kota Langsa Syaridin, SPd, MPd dan Direktur PT Innovan Global Indonesia, Hasustan Kosim, SH, MPd, juga disaksikan Asisten I Suriyatno AP, M.SP, Kabag Hukum Meka Elizar, SH, MH, di ruang kerja Wali Kota, Selasa (7/11/2023).
Pj Wali Kota Langsa Syaridin, SPd, MPd, mengatakan, kerjasama antara Pemko Langsa dan PT Innovan Global Indonesia ini dilakukan dalam rangka menurunkan pengangguran dan angka kemiskinan di Kota Langsa.
Melalui kerjasama ini, jelas Syaridin, nantinya akan dikirim putra putri Kota Langsa untuk diajarkan bahasa Jepang dan sejumlah ketrampilan di PT Innovam yang berkedudukan di Kota Medan, Sumut.
Guna mempersiapkan mereka (putra putri Kota Langsa) teraebut sebagai tenaga kerja ke luar negeri khususnya ke negara Sakura (Jepang).
Mejurut Syaridin, program ini sebelumnya juga telah ia bicarakan juga dengan Ketua DPRK Langsa Maimul Mahdi, beliau merespon dengan baik dan samgat mendukung.
Apalagi program ini adalah murni untuk kepentingan warga Kota Langsa dalam mendapatkan pekerjaan ke depannya, bukan program untuk pencitraan saya,” jelas Kepala BPSDM Aceh ini.
Syaridin juga sangat berharap kepada Wali Kota Langsa defenitif ke depan nantinya agar program rintisan pengiriman tenaga kerja ke Jepang ini berjalan lancar agar terus dilanjutkan untuk peluang kerja masyarakat.
Pj Wali Kota Langsa menjelaskan, program itu akan dilaksanakan mulai tahun 2024, dan untuk tahap pertama Pemko Langsa akan merekrut 30 orang warga asli asal Kota Langsa usia 18-35 tahun.
Syaratnya juga cukup dipermudah, yaitu mereka (calon tenaga kerja) tanpa harus berlatang belakang ijazah pendidikan, artinya tidak harus tamatan SMA atau sarjana.
Biaya selama 5 bulan pelatihan bagi 30 orang yang direkrut tahap pertama ini juga akan ditanggung penuh oleh Pemko Langsa melalui APBK tahun anggaran 2024.
“Saya juga berharap ini akan menjadi salah satu multi efek ke depan yang bisa membawa perubahan lebih baik lagi di Kota Langsa,” harap Syaridin.[]