Banda Aceh, Mercinews.com – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Musriadi menyoroti pemerintah setempat karena melibatkan anak sekolah dalam penyambutan Piala Adipura 2022, saat jam belajar berlangsung.
“Tak sepantasnya melibatkan siswa dalam penganugerahan Adipura, terlebih dalam kondisi hujan dan meninggalkan pelajaran. Apalagi dalam waktu dekat, mereka dihadapkan dengan ujian semester,” katanya, Rabu, (1/3/2023). seperti dilansir Ajnn
Musriadi mengakui, Piala Adipura tersebut sangat membanggakan. Pihaknya juga mengapresiasi Pemerintah Kota Banda Aceh sudah mampu meraihnya. Meskipun sempat terhenti beberapa tahun lalu.
Euforia ini jangan dilakukan terlalu berlebihan. Tugas kita masih berat, untuk menjaga Banda Aceh mendapatkan kembali Adipura di tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.
Musriadi berharap, Pemko Banda Aceh harus memiliki langkah-langkah strategis agar Adipura itu bisa dipertahankan untuk kedepannya.
“Kenapa harus dilibatkan pelajar dalam menyambut penghargaan Adipura, mestinya ini tidak terjadi, dan kita semua turut prihatin. Karena pelajar itu ya tugasnya belajar,” tegasnya.
Musriadi mengkhawatirkan, nantinya kegembiraan tersebut dapat menyebabkan terjadinya suatu hal kepada pelajar. Dikarenakan pelajar menunggu pinggir jalan dan di tengah guyuran hujan gerimis.
“Kita layak merayakan kegembiraan, tapi metodenya perlu diubah. Jangan mengorbankan anak kecil yang perlu di didik dengan cara yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri mengatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan Pemko dan diikuti oleh pelajar itu merupakan kebijakan dari dinas, serta terdapat nilai pembelajaran di dalamnya.
Menurutnya, hal tersebut termasuk ke dalam penilaian pembelajaran. Yang mana mengajarkan untuk menanamkan cinta terhadap Kota Banda Aceh.
“Kedua nilai pembelajaran arti penting kebersihan, menjaga lingkungan dan kesehatan,” ucapnya. Sambungnya, selain itu sekolah juga memiliki andil dalam Adipura.
Dimana terdapat 10 sekolah telah dinilai tentang kebersihan lingkungan, kesehatan kantin, penghijauan lingkungan yang terintegrasi dalam pembelajaran.
“Jadi punya kontribusi besar bagi sekolah-sekolah untuk mendapat nilai Adipura, berupa penghargaan sekolah Adiwiyata,” ungkapnya.
Dengan begitu, Sulaiman berharap lebih banyak sekolah masuk ke dalam Adiwiyata serta juga membantu untuk mewujudkan tempat pendidikan yang sehat, dan menjaga lingkungan agar lebih baik lagi. (*)